PALANGKA RAYA-Selamat hari jadi Kota Palangka Raya. Hari ini (17/7) Kota Cantik genap berusia 64 tahun. Tahun ini merupakan tahun kedua peringatan hari jadi kota diselimuti pandemi. Tak ada ingar bingar pesta rakyat seperti perayaan edisi sebelumnya. Wabah Covid-19 benar-benar membuat ekonomi terpuruk dan melemahkan berbagai sendi kehidupan.
Doa dan harapan digaungkan agar kondisi Kota Palangka Raya normal kembali sehingga makin maju dan berkembang. Momentum hari ini menjadi kesempatan untuk bangkit menggapai harapaan dan cita-cita mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Pada momen spesial ini Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin memiliki harapan agar masyarakat Kota Cantik lebih maju, rukun, dan sejahtera. Wali kota muda ini juga berharap masyarakat selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) di tengah pandemi ini.
Besar harapan Fairid sebaran Covid-19 di Kota Cantik segera melandai dan target vaksinasi untuk masyarakat bisa segera tercapai. “Yang pasti dan tentunya yang saya inginkan, pandemi di kota ini segera melandai, sebaran kasusnya menurun, sehingga aktivitas di kota ini perlahan-lahan berjalan seperti sediakala,” tuturnya.
Harapan serupa diutarakan Kepala Laboratorium Mikrobiologi Klinik Biomekuler Covid-19 RSUD Kota Palangka Raya dr Mayawati E S Mewo. Wanita yang juga menjabat kepala tim uji usap (swab) Kota Palangka Raya ini menerangkan, saat ini sebaran Covid-19 cukup masif. Transmisi lokal cukup tinggi. Karena itu penerapan prokes harus benar-benar diperketat.
“Semoga Pemerintah Kota Palangka Raya lebih maju, lebih baik lagi, dan lebih optimal dalam menjalankan roda pemerintahan, sukses selalu untuk Pemko Palangka Raya,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Instalasi Forensik RSUD dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya Ricka Brillianty berharap pemerintah kota serius memperhatikan pihak-pihak yang terkait dalam penanganan Covid-19. Salah satunya petugas pemulasaraan dan pemakaman jenazah Covid-19. “Kami harap Pak Wali Kota Palangka Raya memperhatikan kami,” katanya saat dibincangi di Ruang Kamboja RSDS Palangka Raya, kemarin.
Doakan Kota Mampu Atasi Pandemi
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palangka Raya KH Zainal Arifin mengucapkan selamat hari jadi ke-64 Kota Palangka Raya. Dengan usia yang tak muda lagi, pihaknya berharap kota ini tetap maju meski di tengah pandemi. Ada banyak doa dan harapan untuk kemajuan kota ini. Seperti meraih piala Adipura serta pembenahan infrastruktur.
Zainal menyebut, mengatasi Covid-19 tidak hanya mengandalkan imun, tapi juga perlu kekuatan iman melalui upaya memakmurkan masjid dan majelis ta,lim, zikir, shalawat burdah, dan tadarus Al-Qur’an. Didukung dengan penerapan prokes secara ketat.
“Kepada Pemerintah Kota Palangka Raya, tetap semangat melakukan upaya pencegahan, penanggulangan, dan penanganan pandemi Covid-19, semoga pola yang diterapkan pemerintah efektif dan berhasil,” ucapnya.
Ketua PC NU Kota Palangka Raya H Muhammad Syahrun juga menyampaikan harapan untuk Kota Cantik yang telah berusia 64 tahun ini. Berharap masyarakat kota ini taat dan patuh terhadap aturan-aturan pencegahan Covid-19. “Terlebih saat ini diterapkan pengetatan PPKM, harapannya masyarakat sadar dan ikuti aturan,” tuturnya, kemarin.
Terpisah, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Palangka Raya Sofyan Sori berharap agar pandemi Covid-19 segera berakhir di Kota Cantik ini. “Kami harap pemerintah bisa menemukan solusi supaya masyarakat tidak lagi resah dengan keadaan ini,” ujar dia.
Majelis Pekerjaan Harian Persatuan Gereja Gereja Indonesia (MPH PGI) Kalteng melalui Sekretaris MPH PGI Panatua (Pnt) Alpius Patanan juga turut mengucapkan selamat atas hari jadi pemko. Meski di tengah pandemi, pihaknya berharap warga Kota Cantik tetap punya keyakinan untuk bangkit dari keterpurukan.
“Kita harus yakin karena Tuhan Yang Maha Kuasa pasti memberi kekuatan kepada kita untuk melewati musibah ini,” ujar Alpius.
Terpisah, Ketua Majelis Agama Hindu Kaharingan Kota Palangka Raya Parada Lewis KDR berharap pada momentum hari jadi Kota Palangka Raya ini, masyarakat bersatu padu melawan pandemi. “Melawan dan menangani pandemi ini tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah, perlu mengajak masyarakat, termasuk semua elemen dari agama, suku, dan ras mana pun,” sebutnya. (ahm/abw/sja/ce/ala)