Suasana Penuh Keprihatinan Akibat Pandemi Covid-19
PALANGKA RAYA-Hari Kemerdekaan RI yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus, menjadi momen penting bagi seluruh anak bangsa, setelah diproklamasikan oleh Presiden pertama Soekarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Momen hari kemerdekaan kembali diperingati dalam situasi pandemi virus corona (Covid-19) tahun ini. Termasuk di Provinsi Kalimantan Tengah.
Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo saat bertindak sebagai inspektur upacara pada HUT Kemerdekaan RI tingkat Kalteng bersama unsur TNI, Polri dan aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov Kalteng mengatakan, dalam suasana penuh keprihatinan, HUT Kemerdekaan RI tahun ini kembali diperingati secara sederhana dan terbatas.
“Hal itu demi mengutamakan penerapan protokol kesehatan, tentunya tanpa mengurangi kekhidmatan dan makna penting yang terkandung dalam peringatan hari bersejarah bagi seluruh bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Saat menyampaikan amanat tertulis Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, wagub mengatakan, jika dulu pahlawan berperang melawan penjajah yang merampas kemerdekaan bangsa. Saat ini, seluruh masyarakat di negara ini sedang berjuang melawan wabah Covid-19.
“Selama setahun lebih telah merenggut kebebasan beraktivitas dalam 1,5 tahun terakhir, dan menimbulkan dampak ke semua sendi kehidupan dan pembangunan, mulai dari kesehatan, sosial, ekonomi, sampai pendidikan,” tegasnya.
Sejak awal pandemi, Pemprov Kalteng bersama pemerintah pusat dan kabupaten kota, TNI-Polri dan semua pemangku kepentingan terus bekerja keras menangani dampak Covid-19. Seperti melakukan refocusing dan realokasi anggaran yang sangat besar untuk peningkatan layanan kesehatan dan penyiapan bantuan sosial, vaksinasi, hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM.
Wagub juga mengajak semua masyarakat, untuk ikut menyukseskan program pemerintah, terutama vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Dengan tertib mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas dan interaksi maka dapat memutus mata rantai penyebaran virus corona di Bumi Tambun Bungai,” tutupnya. (hms/nue/ens)