PALANGKA RAYA-Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran terus mengupayakan percepatan pembangunan di semua sektor. Salah satunya pembangunan infrastruktur kelistrikan di Bumi Tambun Bungai. Ini merupakan bagian dari pembangunan strategis nasional di Kalteng.
Guna membangun sinergi kelistrikan, Gubernur Sugianto Sabran menerima kunjungan kerja dan silaturahmi dari General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) Didik Mardiyanto dan jajaran.
“Kunjungan kami kali ini menjadi langkah PLN UIP KLB, selain untuk membangun sinergi, juga memperoleh dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah,” ucap Didik.
Pertemuan itu membahas rencana interkoneksi sistem kelistrikan antara Sistem Barito di Kalimantan Tengah dan Selatan menuju Sistem Khatulistiwa yang merupakan sistem kelistrikan Kalimantan Barat (Kalbar).
“Beberapa proyek yang tengah kami siapkan untuk menghubungkan sistem kelistrikan di Kalteng ke Kalimantan Barat, antara lain adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) jalur Kendawangan-Sukamara, Pangkalan Bun-Sukamara, dan Nanga Bulik-Incomer. Selain itu, terdapat pula gardu induk (GI) 150 kV di Nanga Bulik dan gardu induk di Sukamara,” bebernya.
Keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada dukungan pemerintah provinsi dan daerah. Selain itu, diperlukan peran aktif stakeholder terkait pada setiap proses pembanguna dalam upaya pembebasan lahan, perizinan, pelaksanaan sertifikasi tanah, dan proses konstruksi.
Menanggapi rencana ini, Gubernur H Sugianto Sabran menyambut positif. Pihaknya siap membantu pembangunan proyek ketenagalistrikan ini dengan menjalin kerja sama dan sinergi dengan pihak PLN.
“Pemerintah Provinsi Kalteng memiliki program-program strategis yang menjadi fokus utama pemerintah dalam rangka meningkatkan perekonomian, di antaranya rencana pembangunan pelabuhan utama di Kalteng, hilirisasi industri, dan pembangunan shrimp estate,” tutur gubernur.
PLN siap untuk mendukung dan menyokong melalui suplai kelistrikan demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi Kalteng, sehingga upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.
Gubernur menegaskan, pihaknya bersama jajaran dan unsur perangkat daerah terkait, serta dengan dukungan masyarakat, akan memberikan support kepada PLN. Hal terpenting adalah adanya komunikasi dan sinergi.
Selain interkoneksi jaringan kelistrikan, turut dibahas pula soal pembangunan proyek kelistrikan lainnya di Kalteng, seperti pembangunan SUTT 150 kV Sampit-Kuala Pembuang, SUTT 150 kV PLTU Kalselteng-Kuala Kurun, SUTT Kuala Kurun-Puruk Cahu, dan GI yang berkaitan. Reorganisasi yang dilakukan PLN pada 2021 ini menjadikan wilayah kerja PLN UIP KLB yang dahulunya hanya berada di Provinsi Kalimantan Barat, kini meluas hingga ke Kalimantan Tengah.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Kalteng Ermal Subhan melalui Kabid Energi dan Ketenagalistrikan Diagu mengatakan, sejauh ini masih banyak desa di Kalteng yang membutuhkan aliran listrik.
“Jumlah desa yang belum berlistrik sampai triwulan III tahun 2021 sebanyak 103 desa. Ini dikarenakan tidak adanya akses menuju desa, makanya jaringan PLN tidak bisa masuk, juga ada keterbatasan dana untuk bantuan pembangunan listrik non-PLN, baik dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat,” jelasnya kepada Kalteng Pos, Kamis (18/11).
Meski demikian, PT PLN Persero Up3 Palangka Raya akan berusaha mengatasi itu dengan membantu melalui anggaran pembangunan jaringan listrik desa yang sudah diprogramkan mulai 2021 hingga 2024.
Untuk membantu masyarakat menikmati listrik di wilayah yang belum dialiri arus listrik PLN, perlu adanya dukungan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi melalui APBD atau APBN. Selain itu, PT PLN Persero Up3 Palangka Raya merealisasikan itu secara bertahap dan terencana dalam upaya percepatan pembangunan jaringan listrik desa menuju desa yang belum berlistrik. (nue/ce/ala)