Sejak awal Januari lalu, pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh satuan pendidikan mulai dilonggarkan. Sejauh ini belum ada laporan munculnya klaster Covid-19 selama PTM 100 persen diterapkan. Pihak sekolah harus tetap memperketat pengawasan untuk mencegah peserta didik dan guru terpapar virus.
ANISA B WAHDAH-EMANUEL LIU, Palangka Raya
PTM terbatas 100 persen sudah dilaksanakan lebih dari dua pekan. Hingga saat ini belum ditemukan peserta didik yang terkonfirmasi positif Covid-19 di jenjang SMA/SMK/SLB se-Kalteng. Meski demikian, untuk antisipasi terjadinya penularan Covid-19 atau munculnya klaster sekolah, pihak sekolah didorong untuk melaksanakan pemeriksaan swab antigen secara acak.
“Selama ini tidak ditemukan peserta didik yang terpapar Covid-19, tapi kami mendorong sekolah melaksanakan pemeriksaan swab antigen. Bisa dilakukan misal saja berapa persen dari jumlah siswa yang ada di sekolah itu dites,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng Achmad Syaifudi saat diwawancarai di Kantor Gubernur Kalteng.
Ia menyebut, pihaknya tidak berharap ditemukan adanya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah. Apalagi PTM terbatas 100 persen ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Memasuki area sekolah, peserta didik wajib cuci tangan dan ikut pengecekan suhu tubuh. Selain itu, tempat duduk dalam ruang kelas pun diatur dengan jarak tertentu.
“Jadi PTM 100 persen ini sifatnya tetap terbatas sesuai prokes yakni melaksanakan tatanan kehidupan baru di sekolah,” ucapnya.
Sesuai konsepnya yakni terbatas, maka dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar juga serba dibatasi. Jam belajar dibatasi dari pukul 07.00 WIB hingga 11.50 WIB, hanya ada satu kali waktu istirahat, dan kantin sekolah belum diizinkan dibuka.
“Anak-anak membawa bekal sendiri, karena kantin sekolah belum dioperasionalkan, sembari kami masih menyusun panduannya,” tegasnya.
Optimistis Semua Kabupaten Masuk PPKM Lavel 1
Tren kasus penyebaran Covid-19 di Kalteng yang saat ini telah melandai, diharapkan terus menumbuhkan sikap optimistis semua kabupaten/kota di Kalteng agar dapat mencapai PPKM level 1.
“Sesuai Inmendagri, kabupaten di Kalteng yang berstatus PPKM Level 1 mencakup Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Barito Selatan, Barito Utara, Katingan, Gunung Mas, Pulang Pisau, murung Raya dan Barito Timur. Sementara untuk PPKM level 2 terdiri dari Kapuas, Seruyan, Sukamara, Lamandau, dan Kota Palangka Raya,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng Falery Tuwan kepada Kalteng Pos, Rabu (19/1).
Secara umum sudah tidak ada daerah di Kalteng yang menerapkan PPKM level 3. Selain itu, banyak daerah yang masuk kategori zona hijau. Ini menjadi hal baik dan perlu dipertahankan ke depan, sebagaimana diinstruksikan Gubernur H Sugianto Sabran.
“Kami optimistis 14 kabupaten/kota di Bumi Tambun Bungai ini dapat mencapai PPKM level 1. Hal itu terlihat dari angka konfirmasi kasus baru yang rendah akhir-akhir ini,” tambahnya.
Falery juga menegaskan bahwa pihaknya bersama tim satgas dan dinas terkait terus melaksanakan kegiatan dan hadir di tengah masyarakat seperti yang telah dilakukan sebelumnya. Jangan sampai kendur. Kegiatan satgas yang dijalankan di tingkat RT/RW tetap dipertahankan dengan memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Kendati tren yang masih sangat rendah untuk kasus konfirmasi harian, diriya mengajak masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan ketat, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghidari kerumunan, serta mengurangi mobilitas dan interaksi langsung.
Selain itu, pihaknya juga mendorong percepatan vaksinasi dosis pertama maupun kedua. Termasuk vaksinasi booster yang saat ini tengah berjalan untuk kelompok lanjut usia (lansia). Masyarakat umum pun sudah boleh mendaftar vaksinasi booster melalui aplikasi PeduliLindungi, sembari menunggu adanya izin untuk pelaksanaan vaksinasi dari pusat.
Dengan terus meningkatnya pencapaian vaksinasi dan ditunjang penerapan protokol kesehatan yang baik, pihaknya yakini upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kalteng bisa maksimal. (abw/nue/ce/ala)