Site icon KaltengPos

Dua Tahun Berturut-Turut, IDG Kalteng Tertinggi Se-Indonesia

Kepala DP3APPKB) Kalteng dr Linae Victoria Aden.

Hari Ibu diperingati setiap 22 Desember. Dimulai dari perayaan ulang tahun hari pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama digelar 22 Desember 1928. Momentum inipun terus diperingati setiap tahun.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

PEREMPUAN-perempuan di Kalteng dalam dua tahun berturut-turut menempati peringkat pertama dalam kategori indeks pemberdayaan gender (IDG). Pada 2019, IDG Kalteng berada di angka 83,20 persen, lalu pada 2020 berada di angka 82,41 persen.

Tema Hari Ibu yang ditentukan oleh pemerintah pusat yakni Perempuan Berdaya, Indonesia Maju. Kalteng menetapkan subtema Perempuan Indonesia, Gerak dan Langkah dari Masa ke Masa. Tema ini sejalan dengan bukti bahwa perempuan-perempuan di Kalteng dari masa ke masa memiliki peran, terlebih dalam pembangunan.

Pada dasarnya Hari Ibu itu bukan hanya memunculkan sosok seorang ibu, tapi memunculkan sosok seorang perempuan. Perempuan tidak ingin berada di atas atau bawah, tapi setara dengan laki-laki. Dengan demikian, perempuan juga memiliki hak yang sama dalam peran laki-laki, temasuk dalam kedudukan untuk pembangunan daerah.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kalteng Linae Victoria Aden mengatakan, kesetaraan gender bagi kaum perempuan itu berarti perempuan juga bisa terlibat dalam roda pembangunan.

“Perempuan bukan hanya penikmat pembangunan, tapi juga pengisi roda pembangunan,” katanya saat dibincangi di ruang kerjanya, Selasa (21/12).

Hari Ibu yang diperingati hari ini, Rabu (22/12), sebetulnya sebagai bentuk memperingati perempuan yang berani berkumpul dan membuat kesepakatan serta angkat bicara pada 22 Desember 1928 lalu di Yogyakarta dalam kongres perempuan. dari masa ke masa, perempuan sudah bisa membuktikan bahwa bisa menduduki jabatan yang sama dengan laki-laki.

“Para tenaga profesional di Kalteng pun angkanya lebih tinggi daripada angka nasional, termasuk perempuan di parlemen dengan capaian yang lebih tinggi dari nasional,” ucapnya kepada Kalteng Pos.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng, lanjut dia, melalui Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran telah  memberikan kesempatan kepada para perempuan untuk menempati kedudukan dan jabatan dalam pemerintahan. Salah satunya dirinya (dr Ina, red) sebagai kepala dinas serta perempuan-perempuan lain yang menduduki jabatan kepala di beberapa instansi.

“Namun yang masih menjadi pekerjaan rumah saat ini, perempuan juga harus membantu peningkatan ekonomi di keluarganya, saat ini sudah ada, tapi perlu ditingkatkan,” tegasnya.

Salah satu tugasnya adalah membantu pemerintah membekali keterampilan bagi para perempuan di Kalteng.

Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-93 ini, (DP3APPKB) Kalteng telah melaksanakan berbagai kegiatan. Rangkaian kegiatan peringatan Hari Ibu sudah dilaksanakan, seperti webinar dengan tema kegiatan perempuan sebagai ibu bangsa, ziarah ke taman makam pahlawan, serta kunjungan ke lapas perempuan.

“Acara puncaknya pada 9 Desember lalu, dihadiri oleh Ketua TP-PKK Kalteng Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran, beliau sangat peduli terhadap kesetaraan gender di Bumi Tambun Bungai ini,” ujarnya.

Perempuan-perempuan di Kalteng diharapkan mau bersuara ketika mengalami tindak kekerasan fisik maupun psikis. Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan ini ibarat fenomena gunung es. Yang muncul dan terlihat hanya sedikit, tapi sebenarnya ada banyak yang tak diketahui.

“Karena saat terjadi kekerasan terhadap anak ataupun perempuan, baik fisik maupun psikis, tidak semua melapor, masih ada keluarga yang menganggap kasus pelecehan seksual itu merupakan aib jika dilaporkan,” bebernya.

Meski terjadi penurunan dibanding tahun lalu, tapi bukan berarti berkurang. “Sebaiknya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan ini tidak dibiarkan, masyarakat harus berani melapor apabila ada kasus,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Exit mobile version