BUNTOK – Bupati Barito Selatan (Barsel), Eddy Raya Samsuri mengatakan, tujuh desa di daerah tersebut dijadikan sebagai wilayah desa stop buang air besar sembarangan (Basno).
“Saya mengapresiasi pihak ketiga melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa closet untuk desa Program Nasional Penyediaan Air Minum (Pamsimas),” katanya saat menghadiri penggalangan komitmen pencegahan stunting, dan stop Buang Air Besar sembarangan, di Buntok, Rabu (20/1).
Dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat beserta camat di enam kecamatan dan lima kepala UPTD Puskesmas yang telah mampu mewujudkan tujuh desa di wilayahnya sebagai Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan.
“Termasuk juga terbangunnya sarana air bersih PAMSIMAS yang layak di delapan desa di tahun 2021 ini,” ucap Eddy Raya Samsuri.
Menurut dia, terbangunnya tujuh desa sebagai Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan dan terbangunnya sarana air bersih PAMSIMAS dapat memotivasi desa lainnya di Kabupaten yang berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini.
Hal itu lanjut dia, untuk mewujudkan agar desa-desa yang ada stop buang air besar sembarangan pada 2024 mendatang.
Selain itu, Bupati juga berpesan pada masyarakat di wilayah setempat untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif dengan vaksinasi Corona Virus Disease 19 (Covid-19).
“Saya mengajak masyarakat Barito Selatan agar tetap menjalankan protokol kesehatan (Prokes) dan jangan lupa tetap menerapkan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak,” demikian Eddy Raya Samsuri.
Acara penggalangan komitmen pencegahan stunting, dan stop Buang Air Besar sembarangan yang berlangsung di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Jaro Pirarahan Buntok tersebut dihadiri sejumlah Kepala Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD), camat dan Kepala Desa se Barito Selatan.(ner/pk)