JAKARTA – PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyambut positif keinginan sebagian klub agar kompetisi Liga 2 2021 diselenggarakan di luar Pulau Jawa. Sumatera dan Kalimantan menjadi opsi ideal di tengah situasi pandemi yang belum terkendali di Jawa saat ini.
Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita menuturkan, bermain di luar Jawa saat pandemi seperti sekarang ini memang lebih realistis. Menurut dia, untuk Liga 1 dan Liga 2 kondisinya agak berbeda. Liga 1 sulit jika dimainkan di luar Jawa karena banyak pertimbangan. Antara lain akomodasi dan transportasi.
Untuk Liga 2, situasinya lebih memungkinkan. Terlebih, dari daftar calon tuan rumah yang sebelumnya mendaftar, lima di antaranya adalah tim asal Sumatera dan Kalimantan. Salah satunya PSMS Medan yang mengajukan Stadion Teladan, Medan.
Ada juga Sriwijaya FC (Stadion Jakabaring, Palembang); PSPS Riau (Stadion Kaharudin Nasution, Pekanbaru); Kalteng Putra (Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya); dan Persiba Balikpapan yang mencantumkan Stadion Batakan, Balikpapan.
Pria yang akrab disapa Luluk itu melanjutkan, sampai saat ini pihaknya masih terus mengkaji segala kemungkinan. ”Masih dibahas di tim kompetisi di bawah direktur operasional (Sudjarno, Red),” katanya.
Ya, khusus Liga 2, sampai saat ini belum dipastikan format kompetisi. Sebelumnya LIB mengusulkan agar 24 tim kontestan disebar ke empat wilayah.
Namun, banyak klub yang kurang setuju lantaran minimnya pertandingan yang bakal dimainkan. Karena itu, klub-klub lebih mengusulkan menggunakan format lama, yaitu dua wilayah.
Ide soal memainkan kompetisi Liga 2 di Sumatera-Kalimantan juga mendapat sambutan positif dari klub-klub yang berasal dari dua pulau tersebut. Di antaranya Semen Padang.
”Mungkin memang lebih baik daripada di Jawa, mengingat kondisi pandemi saat ini,” jelas Manajer Semen Padang Effendi Syahputra kepada Jawa Pos, Selasa (20/7) lalu.
Meski menyambut positif, timnya belum tentu akan mengajukan diri sebagai tuan rumah. Effendi menegaskan bahwa skuad Kabau Sirah masih akan memantau sejauh mana format yang akan dipakai untuk Liga 2 musim ini. ”Kami akan lihat. Sebab, terakhir kami menolak menjadi tuan rumah karena format yang jauh dari semangat kompetisi profesional,” jelasnya. (jpc)