Site icon KaltengPos

Jalan Trans Kalimantan Kembali Lancar

MULAI LANCAR: Semua jenis kendaraan sudah bisa melewati jalan trans Kalimantan sepanjang 3,5 kilometer di Desa Penda Barania, yang sebelumnya digenangi air luapan sungai, Selasa (23/11). FOTO: DENAR/KALTENG POS

PULANG PISAU-Dua sampai tiga pekan, perhatian publik tertuju pada ruas jalan trans Kalimantan di Desa Tumbang Nusa maupun Penda Barania. Air bah dari Sungai Kahayan itu melumpuhkan aktivitas pengguna jalan dan mengganggu roda perekonomian.

Kemarin (23/11), gabak pelan-pelan mulai berlalu. Banjir di ruas jalan yang sangat vital itu berangsur surut. Arus lalu lintas kembali lancar, meski belum pulih sepenuhnya.
Di ruas jalan trans Kalimantan, Desa Penda Barania, semua jenis kendaraan sudah bisa melintas, meski genangan air dan aspal yang rusak menghiasi badan jalan sepanjang 3,5 kilometer itu. Namun, sebagian pengendara roda dua tetap memilih menyewa jasa penyeberangan perahu tradisional. Mereka tak ingin ambil risiko jika terjebak di lubang yang tergenang air, dan kemacetan yang menghambat perjalanan.

FOTO: AGUS PRAMONO/KALTENG POS
AMAN: Kendaraan jenis city car sudah bisa melintasi genangan air di jalan trans Kalimantan Desa Tumbang Nusa, Selasa (23/11).

Sementara itu, kelancaran lalu lintas juga terlihat di trans Kalimantan, Desa Tumbang Nusa. Semua jenis kendaraan roda empat atau lebih sudah bisa melintas. Namun khusus pengendara sepeda motor, disarankan untuk menggunakan jasa penyeberangan. Ketinggian air di lokasi tidak lebih lutut orang dewasa. Panjang genangan air kurang lebih 150 meter.

“Hari Selasa ini (23/11), arus lalu lintas sudah lancar. Kendaraan minibus dan truk sudah bisa melintas di jalan Desa Tumbang Nusa. Untuk di Desa Penda Barania, semua jenis kendaraan termasuk sepeda motor, sudah bisa lewat,” kata Dirlantas Polda Kalteng Kombes Pol Rifki kepada Kalteng Pos sat meninjau langsung kondisi banjir di Desa Tumbang Nusa.

Seorang pengendara roda dua, Suhandie (26) kepada Kalteng Pos menuturkan, ia bisa melewati genangan air tanpa ada kendala berarti. Sangat berhati-hati saat melewati jalan yang airnya cukup dalam, karena banyak aspal yang rusak dan lubang sangat dalam. “Saya tadi ikuti arahan warga yang menunjukkan jalan mana yang tidak dalam dan rusak. Tadi niatnya ingin pakai kelotok, tapi enggak jadi oleh banyak motor yang bisa lewat,” kata warga Desa Timpah ini.

Camat Kahayan Tengah Siswo memastikan ruas jalan sudah bisa dilalui kendaraan roda dua. Panjang ruas jalan yang terendam mencapai hampir 800 meter. Ketinggian air saat ini berkisar 20 cm. Namun titik terdalam bisa mencapai 30-40 cm atau sebatas lutut orang dewasa.
“Karena titik aspal yang rusak masih cukup banyak, maka kami berharap pihak terkait untuk segera melakukan perbaikan ketika ruas jalan sudah tidak terendam air lagi, supaya masyarakat pengguna jalan dapat melintasi dengan aman,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalteng Hardy Syahaan mengatakan, pihaknya sudah menyediakan material untuk memperbaiki badan jalan yang rusak.
“Kami sudah menyediakan material di lokasi seperti batu dan lainnya. Ketika air surut nanti, kami akan segera melakukan pengerjaan,” ujarnya.

Secara keseluruhan, banjir di lima kabupaten/kota sudah mulai surut. Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kalteng Erlin Hardi, berdasarkan laporan perkembangan kejadian bencana banjir di Kalteng per Selasa (23/11).

Diungkapkannya, banjir di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) yang berstatus tanggap darurat, kini sudah mulai surut. Akan tetapi genangan air masih merendam permukiman warga dan fasilitas umum. Di Kecamatan Jabiren Raya, terpantau ketinggian air berkisar 70-120 sentimeter. (abw/ena/nue/ce/ram)

Exit mobile version