KUALA KAPUAS-Aksi tidak terpuji diduga dilakukan mahasiswa-mahasiswi yang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Humbang Raya, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, karena berjoget di atas ambulans milik desa yang dipinjam mereka. Sontak video aksi para kalangan terpelajar ini viral di media sosial (medsos). Aksi tersebut mendapat kecamatan dari berbagai perangkat desa hingga kecamatan.
Camat Mantangai Yubderi mengatakan sudah mengubungi Kepala Desa (Kades) Humbang Raya untuk meminta konfirmasi terkait peristiwa itu. Dan kades bersangkutan membenarkan jika ambulans desa digunakan mahasiswa-mahasiswi yang sedang menjalani KKN di desa yang dipimpinnya. Camat Mantangai secara tegas meminta Kades Humbang Raya menyikapi serius hal itu.
“Saya dan kades kaget melihat video itu, karena selama ini ambulans itu dirawat dengan baik, saya sudah minta kades untuk panggil mahasiswa-mahasiswi itu, termasuk dosennya,” tegas Yubderi, Selasa (24/8).
Ia menerangkan, pemanggilan itu dilakukan untuk mengetahui alasan para mahasiswa melakukan hal tersebut. Sebab, tindakan itu mencoreng nama baik Desa Humbang Raya, Kecamatan Mantangai, serta Kabupaten Kapuas. “Harus ada tindakan nantinya, kenapa mereka bisa melakukan hal seperti itu,” tuturnya.
Camat menambahkan, ambulans tersebut digunakan para mahasiswa-mahasiswi KKN untuk perjalanan ke Kota Palangka Raya dengan tujuan berbelanja. Ambulans digunakan karena keterbatasan alat tranportasi.
“Sebagai pimpinan wilayah saya sangat menyesalkan tindakan itu dan tidak membenarkannya, karena peruntukan ambulans sudah sangat jelas,” pungkasnya.
Dalam video terlihat ada tiga pria dan tiga perempuan. Namun yang berada di atas ambulans sambil bergoyang diringi hentakan musik hanyalah tiga pria dan dua wanita. Sementara satu wanita lagi merekam aksi temannya tersebut.
Terpisah, Kepala Desa Humbang Raya Idarwin mengakui bahwa ambulans desa dipinjamkan kepada mahasiswa-mahasiswi KKN dengan maksud berbelanja ke Palangka Raya. Ia pun mengaku kaget setelah mengetahui adanya video viral para mahasiswa bergoyang di atas ambulans desa yang dipimpinnya.
“Kami pastikan akan panggil para mahasiswa itu, karena kami juga merasa dirugikan dengan adanya aksi tidak terpuji itu,” tegasnya.
Kades menyatakan siap memberikan keterangan kepada pihak kepolisian jika memang diperlukan. Sebab aksi tersebut tidak patut untuk dilakukan oleh kaum terpelajar. “Saya tidak tahu apa tujuan mereka, kasus ini harus diperjelas nanti,” pungkasnya.
Sementara, Kapolres Kapuas AKBP Manang Soebeti saat dikonfirmasi melalui WhatsApp mengatakan bahwa polisi akan menelusuri terkait video viral tersebut. Pihaknya pun menyesalkan tindakan tak pantas yang dilakukan beberapa anak muda berpendidikan itu.
“Kami masih selidiki, apabila benar kejadiannya seperti itu, kami akan panggil dan periksa mereka di Polres Kapuas,” tutur kapolres. (alh/ce/ala)