Untuk Mengatasi Banjir di Desa Lampuyang
SAMPIT– Saat melakukan peninjauan sawah para petani yang terendam banjir di Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) HHalikinnor mengatakan akan mengerahkan dua ekskavator untuk melakukan normalisasi saluran air, sehingga dapat mengatasi banjir yang merendam ribuan hektare sawah di desa tersebut.
“Saya minta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk menurunkan dua ekskavator untuk membantu penanganan dalam lakukan normalisasi saluran air. Kami melihat saluran air sangat dangkal karena kurang dibersihkan. Bahkan ada parit yang ditimbun warga sehingga membuat saluaran air buntu, ini yang akan dibersihkan supaya aliran air menjadi lancar,” ujar Halikin Selasa (25/5).
Dirinya juga mengatakan selain membersihkan saluran air, pihaknya juga berencana akan dibuat saluran air di beberapa titik untuk memperlancar arus air agar tidak sampai meluber dan merendam sawah para petani, serta membuat gorong-gorong menyeberangi bawah jalan, tetapi pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) karena jalan yang akan dibuat gorong-gorong itu jalan lintas kabupaten yang merupakan kewenangan pemerintah provinsi.
“Kami berharap penanganan tersebut dapat mengatasi banjir yang melanda sawah para petani, dan kalau terjadi curah hujan sangat tinggi dan memicu banjir, setidaknya diharapkan hanya terjadi sebentar saja, sehingga padi yang terendam tidak sampai mati, seperti yang terjadi saat ini ribuan hektar lahan padi tidak bisa dipanen,” ucapan Halikin.
Mantan Sekda ini juga mengatakan pemerintah daerah juga akan merencanakan peningkatan jalan usaha tani dengan agregat agar transportasi pertanian di Desa Lampuyang yang merupakan lumbung padi Kabupaten Kotim semakin lebih baik lagi. Saat ini tahun anggaran sudah berjalan tetapi ini akan menjadi perhatian pihaknya untuk diusulkan dalam program tahun depan.
“Kami juga akan mengupayakan membantu para petani agar mereka beban bisa berkurang, seperti bantuan benih atau alat pertanian sehingga para petani kembali bersemangat untuk melakukan bertani kembali,” tutupnya.
Sementara Kepala Desa Lampuyang Muksin mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah yang akan membenahi saluran yang ada, terutama di samping jalan provinsi. Begitu juga saluran primer dan sekunder lahan pertanian segera dibenahi karena ini sudah lama diharapkan para petani agar aliran air menjadi lancar sehingga tidak terjadi banjir lagi.
“Kami juga berharap tiga sungai yang ada diwilayah pertanian ini juga harus dinormalisasi lagi karena sungai tersebut terakhir dilakukan pengerukan pada tahun 2006 lalu, dan saat ini sungai tersebut terlihat dangkal sehingga aliran air tidak lancar,” pungkasnya.(bah/ans/ko)