PALANGKA RAYA-Pemerintah mengebut cakupan vaksinasi untuk mengejar kekebalan kelompok atau herd immunity. Bahkan, untuk mendapat suntikan vaksin lebih mudah setelah pemerintah menghapus syarat Kartu Tanda Penduduk (KTP) domisili, artinya untuk mendapatkan vaksin tidak harus berbasis KTP atau domisili. Itu dilakukan untuk memudahkan masyarakat, agar segera mendapat suntikan vaksin. Hal itu tertuang dalam Surat Edaran nomor HK.02.02/I/1669/2021 tentang Percepat Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.
“Pos pelayanan dapat memberikan pelayanan kepada semua target sasaran vaksin tanpa memandang domisili atau tempat tinggal pada KTP,” demikian bunyi SE yang ditandatangani Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu tersebut.
Pemerintah daerah mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota terus bergerak melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 di Bumi Tambun Bungai. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng dr Suyuti Syamsul mengatakan bahwa bahwa pihaknya sejak lama sudah melakukan vaksinasi dengan tidak mempedulikan keterangan domisili seperti KTP.
“Jadi seperti tadi malam (Sabtu malam) kita lakukan vaksinasi orang Katingan di Kota Palangka Raya. Karena kita sebenarnya diam-diam dan tidak pusing dengan KTP, agar warga mengikuti prigram vaksinasi,” kata Suyuti, kemarin (27/6).
Menurut Suyuti, prinsipnya pemerintah adalah mengejar 70 persen populasi Indonesia, sehingga target heart imunity dapat diperoleh sehingga dapat memitus mata rantai penyebaran virus corona di Bumi tambun Bungai seperti yang diharapkan oleh Gubernur H Sugianto Sabran selama ini.
“Sehingga dipastikan bahwa kita ada melakukan vaksinasi kepada warga Kalteng, dengan tidak memperhatikan keterangan domisili. Tujuannya memang untuk mempercepat pelaksanana vaksinasi. Meskipun tidak terbuka,” bebernya.
Kepada masyarakat yang belum mengikuti vaksinasi agar dihimbau menghubungi pusat pelayanan kesehatan setempat. Sehingga target memutus mata rantai lemyenaran virus corona dapat tercapai.
Hal yang sama juga disampaikan oleh, Kepala Dinas Kesehatan Dinkes Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo mengatakanmenyebut bahwa vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat ini saat ini sudah tidak lagi berbasis KTP atau domisili. Artinya tidak ada lagi hambatan bagi seluruh masyarakat untuk mengikuti vaksinasi.
“Harapannya dapat terbentuk herd imunity atau kekebalan kelompok di Kota Palangka Raya,” katanya saat diwawancarai di Lapangan Sanaman Mantikei, Sabtu (26/6).
Sementara itu, dalam rangka memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) dengan benar di lingkungan masyarakat Kota Palangka Raya, dilakukan sidak operasi yustisi Satgas Covid-19 yang dilaksanakan secara gabungan antara Pemprov Kalteng dalam hal ini Satgas Covid-19 Kalteng dan Satgas Covid-19 Palangka Raya, Sabtu (26/6).
Sidak ini dilakukan untuk memantau dan sosialisasi prokes, termasuk membagikan masker dan edukasi kepada masyarakat terkait vaksinasi Covid-19. Plt Sekda Kalteng Nuryakin mengatakan sidak tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini dalam rangka menindaklanjuti surat edaran (SE) gubernur Kalteng tetang percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kalteng.
“Malam ini (Sabtu,red) kita berada di Tugu Soekarno dalam rangka memonitor kegiatan yang dibuat Pemerintah Kota Palangka Raya. Hal ini sejalan dengan arahan gubernur pada kami untuk memonitor dilapangan,” katanya, kemarin malam.
Sementara itu, Wakil Ketua Harian Satgas Covid-19 Suyuti Syamsul saat mendampingi Plt sekda pada kegatan tersebut mengatakan bahwa gubernur Kalteng H Sugianto Sabran pada setiap pertemuan terus mendorong upaya percepatan vaksinasi di Bumi Tambun Bungai ini. “Untuk pelaksanaan percepatan vaksinasi, Kota Palangka Raya diminta menjadi role model pelaksanaan vaksin bagi kabupaten lain nantinya,” katanya, kemarin malam.
Diungkapkannya, untuk mempercepat vaksinasi memang perlu dilakukan vaksinasi serentak melibatkan berbagai unsur termasuk TNI/Polri. Saat ini, untuk seluruh target tahapan satu dan dua sudah hampir berada di angka 80 persen.
“Vaksinasi kepada nakes memang sudah lama selesai, untuk pelayanan publik juga sudah diatas 100 persen dan vaksinasi kepada lansia sudah 30 persen,” ucapnya.
Pria yang juga sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng ini juga menyebut bahwa sesuai permintaan gubernur, harapannya dalma satu hari dapat dilaksanakan vaksinasi kepada 2.500 orang. Untuk itu, sesuai tahapan berikutnya yakni vaksinasi kepada masyarakat umum pada Juli nanti harapannya masyarakat partisipasi dan mengikuti vaksinasi.
“Saat ibi kami meninjau lokasi-lokasi yang ramai dikunjungi masyarakat sekaligus mensosialisasikan pentingnya vaksin untuk melindungi diri dan orang-orang terdekat,” ucap Suyuti.
Sementara itu, berkenaan logistik vaksin pun, pihaknya menyebut bahwa stok vaksin setiap minggu akan di kirim oleh Pemerintah Pusat ke Kalteng. Sedangkan jumlah logistik yang dikirimkan tergantung pada kecepatan peneyelesaian vaksinasi di daerah.
“Maka semakin tinggi kita suntikan setiap hari semakin banyak yang dikirim ke Kalteng,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Wali Kota Palangka Raya Fairid Nafarin mengatakan kegiatan tersebut adalah operasi prokes sekaligus tim dari Kecamatan Pahandut langsung jemput bola untuk melakukan vaksinasi kepada masyarakat.
“Tujuan sebenarnya selain melakukan ops prokes, ya dari beberapa tim, khususnya tim dari Kecamatan Pahandut, langsung jemput bola melakukan vaksinasi terhadap warga untuk percepatan pemberian vaksin,” ungkap Fairid Naparin.
Program jemput Bola vaksinasi juga kali pertama dilakukan dan ditetapkan di Kota Palangka Raya. Fairid menyebut antusias warga yang ber KTP Palangka Raya cukup bagus terhadap pemberian vaksinasi, bahkan ada beberapa pengunjung yang ber KTP luar Palangka Raya juga ikut divaksin karena belum mendapatkan vaksin dan langsung dilayani dengan baik.
“Kita bisa lihat antusias warga yang ingin di vaksin, kita juga berdoa dengan jemput bola ini target vaksinas di Kota Palangka Raya bisa tercapai,” lanjut Fairid
Fairid Naparin Fairid menyampaikan, yang menjadi sasaran giatnya pada malam itu adalah pelaku usaha kuliner khususnya kafe. Dimana pihaknya melakukan pengawasan penerapan Prokes beserta dengan jam operasional kafe. Sesuai dengan Peraturan Wali Kota (Perwali) nomor 4 tahun 2021, bahwa tepat pada pukul 22.00 para pelaku usaha tidak melayani makan di tempat.
“Sesuai perwali nomor 4 tahun 2021 para pelaku usaha tepat pukul 22.00 WIB tidak melayani makan di tempat namun disarankan hanya melayani take away, atau diminta menutup usahanya pada jam tesebut,” ucapnya.
Adapun pada giat malam tersebut pihaknya melakukan patroli dan yustisi di lima tempat. Yaitu di Kafe Titik Balik Jalan C Bangas, Beans Before Coffe Jalan Raden Saleh, Garis Batas Coffe Jalan G obos induk Searah Coffe dan Pura Pura Coffe Jalan Sisingamangaraja. Selain melakukan patroli dan yustisi, pihaknya juga melakukan aksi Jemput Bola (Jebol) vaksinasi kepada masyarakat yang berada di kafe daerah Tugu Soekarno. Dari hasil Jebol tersebut ada sekitar 57 orang yang diberikan dosis pertama vaksinasi.
Fairid pun memberikan apresiasi kepada 57 orang yang mengikuti vaksinasi tersebut, karena dengan mengikuti vaksinasi membantu mencegah terjadinya sebaran Covid-19 di Kota Cantik ini agar tidak semakin meluas. “Fokus kita kan sukseskan program vaksinasi nasional, maka dari itu upaya-upaya jemput bola yang sudah dilakukan di kecamatan-kecamatan dan kelurahan-kelurahan kami lakukan pada sabtu malam,” pungkasnya.
Untuk angka Positif di Kota Palangka Raya sendiri, dirinya menilai belum ada kenaikan yang sangat tinggi, namun tetap melakukan kewaspadaan khususnya varian baru Virus, bagaimanapun kesiapan menghadapi hal tersebut harus dipersiapkan dengan baik.
Terkait dengan instruksi Mendagri terkait perpanjangan masa PPKM Mikro, dirinya mengungkapkan PPKM Skala mikro, baik per Zona dan lainya, untuk Kota Palangka Raya sendiri PPKM masih berjalan,” Untuk saat ini per zona di Kota Palangka Raya, PPKM semuanya berjalan dengan normal, instruksi tetap kita laksanakan,” ujarnya.
Nadia (23) salah satu dari sekian pengujung Cafe Area Tugu soekarno sempat kaget dengan kedatangan patugas gabungan saat dirinya bersama 3 rekannya sedang bersantai malam, lalu petugas langsung mengecek Prokes, mengecek apakah sudah di vaksin.
“Kita kaget tiba-tiba datang petugas, dikira ada apa, saat itu saya bersama 2 rekan saya memang belum vaksin, saat itu juga kita disarankan vaksin dan kami setuju untuk di vaksin dan didampingi langsung oleh Walikota Palangka Raya,” tuturnya. (nue/abw/ena/ahm/ala)