Site icon KaltengPos

Ikut Penertiban Sampai Jadi Tukang Kubur

TERJUN LANGSUNG : Kapolsek Dusun Tengah Iptu Nurheriyanto Hidayat (memakai baju hazmat) sebelum ikut menguburkan jenazah pasien terpapar Covid - 19.

Pandemi Covid – 19 yang lebih dari satu tahun terakhir melanda masih belum mereda. Berbagai kebijakan sudah diambil pemerintah untuk menekan laju persebaran. Semua pihak saling bahu-membahu menanggulangi. Berbagai daya dan upaya dimaksimalkan seperti, yang dilakukan Kapolsek Dusun Tengah, Iptu Nurheriyanto Hidayat.

LOGMAN, Tamiang Layang

BANYAK yang mengira sebagai seorang pemimpin hanya bisa memberikan perintah kepada bawahan namun, berbeda untuk pria kelahiran Situbondo, 16 Juli 1978 itu.  Selain aktif dalam penanganan pesebaran virus asal Wu Han Cina khususnya di Kabupaten Bartim melalui edukasi maupun penertiban protokol kesehatan, ia pun terjun langsung menguburkan jenazah salah seorang warga yang terpapar Covid – 19.

Pada malam itu, Minggu (25/7), bagi perwira polisi berpangkat dua balok  tersebut menjadi pengalaman berharganya. Selain tuntutan tugas, keikhlasan dan rasa takut bercampur menjadi satu.

“Was – was takut juga karena saya punya keluarga tetapi kita berusaha membantu agar proses pemakaman bisa berjalan sesuai protokol kesehatan,” ucap Nur tersenyum.

Proses pemakaman jenazah salah saeorang warga itu juga cukup menyita waktu. Bayangkan, sejak pukul 21. 30 WIB sampai keesokan hari pukul 03.40 WIB baru selesai.

Dadakan, hanya beberapa orang. Mereka para petugas merespon langsung adanya informasi meninggalnya warga dan harus saat itu juga disemayamkan. Dari hasil koordinasi bersama dengan KUPTD serta keluarga pasien pemakaman pasein yang meninggal dan dinyatakan positif covid akan dimakamkan pada malam itu. Polsek  bersama KUPTD PKM Ampah melakukan koordinasi dengan Ketua RT.20 Kelurahan Ampah Kota guna pemakaman jenazah.

“Saya juga langsung ikut menggunakan hazmat karena dadakan dari awal sampai akhir pemakaman, rasanya seperti itu tidak enak panas, jadi saya menilai petugas kesehatan kita memang hebat selama ini,”  sebut pria yang dianugerahi tiga anak tersebut.

Beberapa jam menggunakan baju putih tertutup rapat tersebut membuat sulit bergerak, susah nafasn keringat berkucuran. “Bayangkan petugas kita selama ini siang malam harus mengenakan itu menangani covid nggak habis pikir, belum lagi resiko terpapar,” ulasnya.

Penerapan protokol kesehatan menjadi kunci utama dalam melawan Covid – 19. Nur juga mengingatkan, kepada masyarakat agar tidak lalai karena mengancam siapapun.(*)

Exit mobile version