Site icon KaltengPos

Jelang PTM Terbatas, Gencar Vaksinasi Pelajar

SIMULASI: Siswa-siswi SMKN 3 Palangka Raya saat melaksanakan simulasi PTM terbatas di tengah pandemi Covid-19 dengan menerapkan prokes ketat

PALANGKA RAYA-Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng telah mengeluarkan surat edaran (SE) perihal persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas serentak SMA/SMK/SLB se-Kalteng pada Senin (27/9) lalu. Dalam edaran tersebut tertera bahwa satuan pendidikan yang berada di wilayah ibu kota kabupaten/kota, sebelum melaksanakan PTM terbatas diharuskan melakukan simulasi atau uji coba PTM terbatas dan melakukan evaluasi yang melibatkan pengawas sekolah, pembina, dan komite sekolah.

Dijelaskan juga dalam surat tersebut bahwa satuan pendidikan yang berada di luar wilayah ibu kota kabupaten/kota dapat melakukan PTM terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat. Yang berada di wilayah blank sport bisa melaksanakan PTM full dengan syarat menerapkan prokes secara ketat.

Pelaksanaan PTM terbatas ini wajib mengikuti pedoman penyelenggaraan PTM terbatas di masa pandemi Covid-19. Simulasi menjadi alat evaluasi untuk memutuskan pelaksanaan PTM terbatas serentak SMA/SMK dan SLB se-Kalteng pada Oktober mendatang.

PTM terbatas dilaksanakan dengan kehati-hatian, keselamatan, dan kesehatan warga sekolah dan masyarakat yang menjadi prioritas utama.

“Iya, ini merupakan SE terbaru, sambil kami tetap melaksanakan vaksinasi untuk peserta didik,” kata Kepala Disdik Kalteng Achmad Syaifudi melalui pesan WhatsApp, Selasa (28/9).

Ia menyebut, PTM terbatas ini rencananya dilaksanakan Oktober mendatang. Namun, dalam beberapa hari ini akan dilakukan evaluasi terhadap simulasi atau uji coba yang dilaksanakan.

Salah satu sekolah di Kota Palangka Raya, yakni SMKN 3 Palangka Raya, sudah mulai melaksanakan simulasi PTM terbatas. Namun mengingat SMK sedang ada kegiatan praktikum, maka PTM dilaksanakan untuk kegiatan tersebut, sedangkan pembelajaran materi masih bisa dijangkau secara daring.

“Kami sudah membuat video simulasi yang dilaksanakan oleh beberapa peserta didik pada akhir Juni lalu dalam rangka persiapan PTM terbatas pada Juli, tapi karena adanya kasus yang tinggi, maka PTM terbatas pada Juli lalu ditunda,” kata Kepala SMKN 3 Palangka Raya Sri Sundhari, kemarin.

Dengan adanya instruksi terbaru dari pemerintah terkait rencana pelaksanaan PTM terbatas pada Oktober nanti, pihak sekolah diminta terlebih dahulu melaksanakan simulasi. Pihaknya sudah melaksanakan simulasi pelaksanaan PTM terbatas yang mengacu pada pedoman dan simulasi yang sudah dibuat pada akhir Juni lalu.

“Jadi video simulasi yang kami buat itu agar dilihat dan dipahami oleh peserta didik yang akan mulai melaksanakan PTM terbatas bulan depan,” ucapnya.

Pada simulasi itu, lanjut dia, dijelaskan soal tata cara masuk sekolah, mengikuti pembelajaran, hingga peserta didik pulang, simulasi itu mencontohkan cara sekolah dengan menerapkan prokes. Setelah beberapa hari melaksanakan uji coba PTM terbatas, barulah pihaknya melakukan evaluasi.

“Berdasarkan evaluasi, kami melihat ada konsistensi peserta didik menaati prokes, peserta didik tidak melepas masker, mengingat jam masuk sekolah juga berkurang,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya H Akmad Fauliansyah menegaskan bahwa pengurus sekolah jenjang PAUD, PNF, SD, dan SMP yang melaksanakan simulasi PTM terbatas diwajibkan membuat laporkan ke Disdik Kota. “Sampai saat ini belum ada sekolah yang melapor atau memberi tahukan bahwa sekolahnya melaksanakan simulasi PTM terbatas, jadi kami tunggu saja,” ucapnya, Selasa (28/9).

Dikatakan Fauliansyah, sebelum melaksanakan PTM terbatas, pihak sekolah wajib membuat pemberitahuan ke dinas pendidikan serta mempersiapkan sarana dan prasarana (sarpras) untuk penerapan protokol kesehatan (prokes).

Selain itu, pengurus PAUD, SD, dan SMP diminta untuk melaksanakan simulasi sesuai pedoman dalam surat edaran. Setelah melakukan simulasi dan pengawasan PTM, nantinya pihaknya akan melakukan evaluasi bersama instansi dan pihak terkait lainnya.

Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya terkait perkembangan kasus orang terkonfirmasi positif di kota ini, yang tentunya menjadi bahan pertimbangan untuk penerapan PTM terbatas. “Intinya saat ini kami menunggu saja, kalau ada sekolah yang mengajukan simulasi PTM terbatas, maka akan kami lakukan pengawasan secara ketat dan kami evaluasi bagaimana ke depannya penerapannya,” ujar Fauliansyah.

Sementara itu, Kepala Sekolah Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Kota Palangka Raya Erdeningsih mengatakan, pihaknya akan secepatnya mengajukan simulasi PTM terbatas ke dinas yang berwenang.

“Saat ini kami sedang mempersiapkan sarana dan prasarana, jika semuanya sudah siap, akan segera kami ajukan dan laporkan ke dinas pendidikan untuk pelaksanaan simulasi PTM terbatas,” tuturnya. (abw/ahm/ce/ala)

Exit mobile version