MENUNGGU: Peserta SKB menunggu giliran untuk masuk ruang ujian di UPT BKN Palangka Raya, Senin (29/11). FOTO: ANISA/KALTENG POS
Babak demi babak sudah dilalui. Dari ribuan peserta yang melamar, kini tersisa 280 peserta yang berhak maju ke tahap seleksi kompetensi bidang (SKB). Makin mengerucut. SKB menjadi tahap terakhir perjuangan para calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk lolos seleksi menjadi abdi negara.
ANISA B WAHDAH, Palangka Raya
RATUSAN pesertaberhasilmeraih nilai tertinggi dalam seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS lingkup Pemprov Kalteng beberapa waktu lalu. Tercatat ada 280 peserta yang dinyatakan memenuhi syarat mengikuti seleksi selanjutnya, yakni seleksi kompetensi bidang (SKB). Dari jumlah tersebut, sebanyak 227 peserta yang mengikuti SKB di UPT Badan Kepegawaian Negeri (BKN) Kota Palangka Raya, sementara 53 peserta lain mengikuti tes pada 12 UPT BKN di luar Kota Palangka Raya.
“Ada 280 peserta yang lolos dan berhak ikut SKB, 227 ikut di UPT BKN Palangka Raya, 53 orang lainnya ikut tes di 12 UPT BKN seperti di Jakarta, Banjarmasin, Medan, Surabaya, dan daerah lainnya,” kata Plt Kabid Pengembangan BKD Kalteng Suhufi Ibrahim saat dibincangi di UPT BKN Palangka Raya, Senin (29/11).
BKN Pusat memang memberikan keleluasaan kepada peserta untuk mengikuti seleksi di BKN terdekat atau yang sesuai dikehendaki peserta. SKB untuk penerimaan CPNS di lingkup Pemprov Kalteng dilaksanakan selama dua hari, Senin-Selasa. Per sesi tes diikuti 40 orang peserta.
Sementara itu, Kepala UPT BKN Palangka Raya Sigit Ari Wibowo mengatakan, UPT BKN Palangka Raya sudah melaksanakan SKB untuk bacth dua, yang dilaksanakan pada 27 November hingga 7 Desember. Diikuti oleh 1.551 peserta dari 44 instansi, baik pemerintah daerah maupun kementerian.
“Terlihat banyak karena memang ada pembolehan mengikuti SKB di titik yang diinginkan peserta. Misalnya, ada satu peserta dari Jawa Timur yang penempatan di Jawa Timur, tapi ikut ujiannya di sini, sehingga tercatat banyak instansi,” ucapnya kepada Kalteng Pos.
Diungkapkannya, ada peningkatan kualitas sistem SKB yang dilaksanakan BKN tahun ini. Awalnya hanya menggunakan sistem operasi menggunakan windows, tapi sekarang sudah menggunakan CAT OS berbasis Linux yang dimodifikasi oleh BKN Pusat. Dengan menggunakan sistem ini, komputer yang digunakan hanya bisa mengakses browser dan windows saja, tanpa ada remote ataupun kalkulator.
“Sebelumnya remote access itu ada di titik mandiri daerah, tapi ada kejadian kecurangan yang dilakukan oleh kepala BKD di suatu wilayah,” katanya.
Untuk antisipasi kecurangan tersebut, maka BKN Pusat mengambil kebijakan untuk menggunakan CAT OS dan menutup seluruh akses komputer untuk kebutuhan lain selain mengerjakan soal, dalam rangka menutup celah kecurangan yang bisa saja terjadi. (*/ce/ala)