SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memprogram pembersihan muara anak sungai menjadi program jangka panjang. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi terjadinya banjir saat debit air sedang pasang, maupun intensitas hujan tinggi.
“Kita programkan pembersihan muara anak sungai menjadi program jangka panjang. Nanti akan kita adakan armada untuk pengerukan,” kata Bupati Kotim, Halikinnor, belum lama ini.
Alat yang dimaksud berupa tongkang kecil yang bisa digunakan untuk masuk ke daerah sungai, sehingga bisa dimuati ekskavator untuk melakukan pengerukan. Dengan alat tersebut, diharapkan musibah banjir bisa teratasi dan tidak lagi menjadi kekhawatiran masyarakat.
Halikinnor mengaku, program itu dijalankan secara bertahap. Sehingga banjir yang kerap melanda terutama di daerah muara atau lokasi pendangkalan bisa teratasi. “Drainase di kawasan permukiman warga juga akan kita benahi. Sehingga banjir di pemukiman bisa diatasi,” tandasnya.
Sebelumnya, orang nomor satu di Kotim itu memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengerahkan alat berat melakukan normalisasi aliran air di kawasan permukiman warga Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit yang tergenang banjir.
Alat berat itu mengeruk parit-parit di kawasan permukiman yang tersumbat. Diharapkan, hal ini mampu menormalkan aliran air sehingga banjir segera surut.
Langkah itu diambil bupati, sebagai solusi jangka pendek mengatasi kawasan permukiman yang tergenang banjir. Sementara itu, ke depannya akan dilaksanakan pembenahan drainase.
Banjir yang melanda desa tersebut berdampak terhadap kerugian yang sangat besar bagi petani padi. Petani mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. Pasalnya, ada sekitar 3.500 hektare sawah yang siap panen terendam banjir. (sli/ans/ko)