BUNTOK-Banjir yang melanda sejumlah daerah di wilayah Kalimantan Tengah hingga menutup ruas jalan menuju ke Kota Buntok, Kabupaten Barito Selatan, mengakibatkan terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Kelangkaan itu menyebabkan ratusan warga Barsel terus menyerbu SPBU Kota Buntok agar bisa mendapatkan BBM.
Bahkan, dalam tiga hari terakhir ini, ratusan warga itu rela berdesakan antre di SPBU Kota Buntok. Dari pantauan wartawan Kamis (18/11), ratusan warga pengendara roda dua dan empat sudah mulai memenuhi SPBU yang terletak di pusat Kota Buntok tersebut sejak pagi hari.
Bahkan rela berpanaspanasan selama beberapa jam hanya untuk mendapatkan BBM. Menurut Pengawas SPBU Buntok Hairiansyah, kekosongan BBM di Buntok merupakan akibat banjir yang merendam jalur Palangka Raya menuju Buntok atau tepatnya di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau.
Putusnya jalur lalu lintas tersebut, membuat truk tangki pengiriman BBM menuju Buntok tidak bisa dilakukan. Selama ini, diakuinya, pasokan BBM untuk SPBU itu berasal dari depo yang ada di Pulang Pisau.
“Dengan adanya banjir dari Palangka Raya menuju Buntok itulah, makanya armada kami tidak bisa melintas di genangan air tersebut,” ungkapnya.
Masih kata Hairiansyah, guna memenuhi kebutuhan BBM, khususnya di Kota Buntok, untuk sementara pihaknya meminta suplai BBM dari Depo Pertamina yang ada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
“Untuk hari ini (kemarin) kita sudah punya stok pertamax ada 20 KL, pertalite sebanyak 10 KL yang dikirim dari Depo Pertamina Banjarmasin. Mudah-mudahan untuk selanjutnya akan bisa lancar dan normal kembali,” imbuhnya.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Barito Selatan Swita Minarsih saat dikonfi rmasi, Kamis (18/11) membenarkan kekoso ngan BBM di SPBU yang diakibatkan banjir di Desa Penda Barania atau lebih dikenal dengan nama Bukit Rawi selama ini. Namun, kata dia, setelah diketahui terjadi kekosongan BBM di Barito Selatan, pihaknya langsung menghubungi perwakilan Pertamina Kalsel untuk berkoordinasi. “Kita sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina Kalsel, agar pasokan BBM di Barsel jangan sampai terjadi kekosongan,” ujar Swita. (ner/ens)