BUNTOK – Penjabat Bupati Barito Selatan Lisda Arriyana mengharpakan agar kontingen Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Hadist ke-30 Barsel bisa menjadi juara umum pada MTQ tingkat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2022 yang akan dilaksanakan pada 22-29 Juli mendatang.
“Karena dari laporkan Ketua Panita Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Barsel tadi, kontingen kita ada harapan meraih juara umun. Kalau tidak bisa, setidak-tidaknya masuk 5 besar,” kata Lisda Arriyana usai melepas kontingen MTQ Barsel di halaman kantor bupati setempat, Rabu (20/7).
Menurut Lisda, dengan jumlah kontingen MTQ Barsel 39 orang yang mengikuti semua cabang lomba di ajang tersebut, dapat memberi harapan terbaik dan membawa harum nama Bumi Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini.
Lisda menerangkan, MTQ ke-30 kali ini bukan hanya ajang biasa, melainkan juga dapat meningkatkan interaksi individu dengan Al-Qur’an, sekaligus mensyiarkan agama Islam melalui lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan tafsir dan terjemah yang baik.
“Maka dari itu pada hari ini (kemarin) kita melepas kafilah terbaik Barsel untuk mengikuti lomba tersebut. Ajang ini merupakan prestasi yang membanggakan dan hendaknya dapat dijadikan motivasi maupun semangat dalam meraih kejuaraan,” ungkapnya.
Dia berharap, agar seluruh peserta lomba nanti dalam bertanding dengan penuh samangat dan tetap menjunjung sportivitas yang tinggi agar dapat mengukir serta meraih prestasi terbaik dalam lomba tersebut. “Kita juga perlu memasang target agar terus termotivasi, sehingga bisa berkompetisi di ajang berikutnya,” harapnya.
Lisda minta kepada kontingen Barsel, agar bisa menunjukkan kemampuan terbaik. Dia yakin kontingen Barsel sudah mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi perlombaan ini demi mengharumkan nama Kabupaten Barsel.
Pj Bupati Barsel juga berharap, dengan mengikuti perlombaan ini, bisa mewujudkan kualitas terbaik para peserta lomba MTQ yang memiliki pemahaman dan pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an serta dapat menghasilkan hafiz dan hafizah yang berprestasi, sehingga dapat mewujudkan santri-santri yang berprestasi di bidangnya.
“Maka dari itu, kepada ketua kafilah, pelatih dan peserta agar dapat saling membantu, memberikan semangat dan dorongan, sehingga terjalinnya hubungan yang harmonis yang dilandasi saling pengertian dengan mengedepankan pola asih dan asuh yang menciptakan kekompakkan dalam semangat kebersamaan dengan satu tujuan untuk tampil maksimal meraih prestasi terbaik,” tegas Lisda Arriyana. (ner/ens/ko)