Sabtu, April 20, 2024
24.8 C
Palangkaraya

Tekan Stunting melalui Evaluasi Program TPPS

TAMIANG LAYANG-Wakil Bupati Barito Timur Habib Said Abdul Saleh memimpin rapat koordinasi Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) tingkat Kabupaten Barito Timur (Bartim) tahun 2023, Rabu (3/5/2023). Kegiatan tersebut turut dihadiri forkompinda, camat, para koordinator Pendamping Keluarga Berencana (PKB) atau PLKB di masing-masing wilayah.

“Rapat ini penting untuk mengetahui sejauh mana upaya kita sekaligus merumuskan persoalan yang dihadapi dalam menekan angka stunting daerah,” kata wabup.

Menurut dia, pemerintah daerah memberikan perhatian serius terhadap kasus stunting atau gagal tumbuh pada anak. Berbagai upaya dilakukan supaya Bartim selama beberapa tahun ke depan bisa bebas stunting.  “Pada tahun lalu ada penurunan kasus dan semoga di 2023 ini bisa kembali ditekan, karena hingga 0 atau tidak adanya kasus stunting daerah masyarakat lebih sejahtera,” tegasnya.

Baca Juga :  Bupati Pimpin Rakor Percepatan Penanganan Stunting

Pemkab Bartim menarget pada tahun 2024 kasus stunting mengalami penurunan dengan angka preveleansi mencapai 14 persen. Hal tersebut bisa tercapai melalui perencanaan sistematis dalam rangka pencegahan dan penanganan.

“Tahun 2022 Bartim berada di tengah dari 14 kabupaten kota dengan  angka berkisar 26 persen. Tahun ini kita mengharapkan kembali turun di angka 22 persen dan tahun 2024 komitmen yang telah digaungkan bisa tercapai,” kata Kepala DP3AKB Bartim Rusdianoor. (log/ens)

TAMIANG LAYANG-Wakil Bupati Barito Timur Habib Said Abdul Saleh memimpin rapat koordinasi Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) tingkat Kabupaten Barito Timur (Bartim) tahun 2023, Rabu (3/5/2023). Kegiatan tersebut turut dihadiri forkompinda, camat, para koordinator Pendamping Keluarga Berencana (PKB) atau PLKB di masing-masing wilayah.

“Rapat ini penting untuk mengetahui sejauh mana upaya kita sekaligus merumuskan persoalan yang dihadapi dalam menekan angka stunting daerah,” kata wabup.

Menurut dia, pemerintah daerah memberikan perhatian serius terhadap kasus stunting atau gagal tumbuh pada anak. Berbagai upaya dilakukan supaya Bartim selama beberapa tahun ke depan bisa bebas stunting.  “Pada tahun lalu ada penurunan kasus dan semoga di 2023 ini bisa kembali ditekan, karena hingga 0 atau tidak adanya kasus stunting daerah masyarakat lebih sejahtera,” tegasnya.

Baca Juga :  Bupati Pimpin Rakor Percepatan Penanganan Stunting

Pemkab Bartim menarget pada tahun 2024 kasus stunting mengalami penurunan dengan angka preveleansi mencapai 14 persen. Hal tersebut bisa tercapai melalui perencanaan sistematis dalam rangka pencegahan dan penanganan.

“Tahun 2022 Bartim berada di tengah dari 14 kabupaten kota dengan  angka berkisar 26 persen. Tahun ini kita mengharapkan kembali turun di angka 22 persen dan tahun 2024 komitmen yang telah digaungkan bisa tercapai,” kata Kepala DP3AKB Bartim Rusdianoor. (log/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/