MUARA TEWEH– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Utara melalui Tim Pantau Pendistribusian dan Penjualan elpiji terus bergerak mempersempit permainan nakal para penjual elpiji bersubsidi 3 kilogram di daerah itu.
Sekretaris Tim Pemantau Penjualan elpiji bersubsidi sesuai harga ecerean tertinggi H Gazali Montalatua yang juga Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setda Barito Utara mengatakan, pihaknya akan terus menurunkan tim pemantau untuk mengawasi pendistribusi dan penjualan elpiji bersubsidi di Kota Muara Teweh.
“Hal ini salah satu cara kita untuk mempersempit gerak gerik para agen dan pangkalan nakal. Kita sudah tahu agen yang nakal itu,” kata Gazali di sela-sela pemantauan di salah satu pangkalan, Senin (20/2).
Menurut dia, Satpol PP sudah diperintahkan untuk memanggil agen serta pangkalan nakal untuk membuat surat pernyataan. Dalam waktu dekat akan ada rapat evaluasi, semua temuan di lapangan akan dilaporkan kepada pimpinan.
“Syukur alhamdulillahnya, tiga hari dilakukan pemantauan stok elpiji di Kota Muara Teweh kini berangsur-angsur normal. Namun kita akui masih banyak yang jual elpiji di atas harga HET,” akuinya.
Ia memastikan ketersedian elpiji di daerah ini cukup tersedia di Kota Muara Teweh. “Untuk itu, kita juga sudah ingatkan pangkalan-pangkalan untuk tidak menjual elpiji di atas harga HET yang sudah ditetapkan. Karena jika kembali melanggar akan ada sanksi tegas,” ujarnya. (her/ens)