KUALA KURUN- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) akan menjalin kerja sama kemitraan di bidang pertanian dengan beberapa investor. Kerja sama kemitraan ini dalam rangka menjalankan program smart agro yang terus digalakkan pemerintah daerah setempat selama ini.
“Kerja sama kemitraan untuk menutupi kekurangan kita yakni modal dan tenaga kerja. Untuk itu, diimbau kepada masyarakat agar jangan menjual lahan. Lebih baik bermitra dengan investor,” kata Wakil Bupati Gumas Efrensia LP Umbing, beberapa waktu lalu.
Menurut wabup, mekanisme kerja sama kemitraan itu berupa investor akan mencarikan tenaga kerja, memberikan modal dan mencari pasar penjualan dari hasil pertanian itu. Jadi lahannya tetap menjadi milik masyarakat, tinggal disiapkan saja.
“Lahan jangan dijual dan lebih baik dikerjasamakan. Minimal lahan itu menjadi saham masyarakat dalam berusaha, berupa sistem bagi hasil dengan investor,” tegasnya.
Kalau sampai lahan dijual, lanjut dia, maka uang hasil penjualan pasti akan habis dalam jangka waktu satu bulan. Pada akhirnya, masyarakat sudah tidak punya apa-apa dan tidak dapat berusaha lagi, karena sudah tidak memiliki lahan.
“Lebih baik lahan itu dimitrakan dengan investor, sehingga aset tanah tersebut dapat dimanfaatkan dan diwariskan ke anak hingga cucu,” ujarnya.
Selama ini, akui dia, memang masyarakat terlena karena alternatif pekerjaan lain yang lebih mudah dan gampang untuk mendapat penghasilan, seperti penambangan emas. Namun demikian, usaha yang bergantung pada sumber daya alam seperti itu lama-kelamaan pasti akan habis.
“Masyarakat kita maunya mendapatkan penghasilan dengan instan. Mereka bekerja dengan ingin cepat memperoleh uang,” tuturnya.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk menggeluti usaha pertanian, perkebunan, dan budidaya perikanan. Khusus pertanian, masyarakat bisa memanfaatkan saluran irigasi yang ada dengan menanam padi. Terlebih lagi dalam waktu dekat ini, pemkab akan membangun fasilitas penggilingan padi.
“Usaha pertanian, perkebunan dan perikanan harus digeluti, karena hasilnya pasti akan selalu dicari masyarakat di pasar. Kami ingin masyarakat jangan jadi penonton. Lebih baik berpartisipasi untuk meningkatkan perekonomian,” tandasnya. (okt)