Site icon KaltengPos

Kompetisi Gagasan Inovasi Kurang Diminati

ARAHAN: Sekda Kabupaten Katingan Pransang, ketika menyampaikan sambutan pada acara puncak kompetisi gagasan inovasi Pemerintah Kabupaten Katingan tahun 2022, di aula Bappelitbang Kabupaten Katingan, Selasa (31/5).

Hanya Diikuti 11 PD,  Sekda Kecewa

KASONGAN-Pemerintah Kabupaten Katingan sebelumnya telah menggelar kegiatan kompetisi gagasan inovasi yang dikoordinir oleh Bappelitbang Kabupaten Katingan. Namun sayangnya kegiatan tersebut terkesan kurang diminati Perangkat Daerah (PD).

Sekda Kabupaten Katingan Pransang saat menghadiri puncak kegiatan tersebut tak bisa menyembunyikan kekecewaan. Kegiatan tersebut hanya diikuti oleh 11 PD saja.

“Tidak sampai setengah PD, banyak yang tidak ikut. Padahal kegiatan ini sangat bagus sekali. Kita menyambut baik kegiatan ini,” kata Pransang ketika menyampaikan sambutan di acara puncak kompetisi gagasan inovasi Pemerintah Kabupaten Katingan tahun 2022, di aula Bappelitbang Kabupaten Katingan, Selasa (31/5).

Sekda meyakini, ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Katingan ada banyak memiliki ide gagasan yang bagus. Melalui kegiatan seperti inilah, ujarnya, akan menjadi salah satu media untuk menuangkan ide atau gagasan kreatif dan inovatif..

“Jika kita melihat konsep kegiatan didalamnya terdapat tim juri yang tidak hanya menilai gagasan inovatif PD, tetapi juga memberikan kesempatan mendampingi dalam penyempurnaan ide, atau gagasan menjadi sebuah gagasan yang dapat menjadi inovasi daerah,” ujarnya.

Orang nomor satu di jajaran birokrasi Pemerintah Kabupaten Katingan ini juga menyampaikan, bahwa dirinya melihat kegiatan tersebut sangat strategis dalam perencanaan penganggaran. Karena PD dituntut untuk membuat kegiatan yang inovatif dalam pengusulan anggaran. Tidak hanya kegiatan yang itu-itu saja dikerjakan.

“Meskipun porsinya tidak terlalu besar, mari kita bersama-sama memulai membuat pembaharuan dalam pola kerja kita. Sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerja sesuai dengan salah satu misi pembangunan yang kita yakini, menciptakan pemerintahan yang bersih, berwibawa, dan inovatif, serta mewujudkan supremasi hukum,” katanya.

Kemudian melalui kompetisi ini, dia mengharapkan setiap tahun dapat menjaring minimal satu inovasi baru. Tidak hanya di lingkup penyelenggaraan pemerintahan tapi juga inovasi daerah lainnya, yang dibuat oleh masyarakat.

Misalnya, inovasi dari teknologi tepat guna. Ini supaya dapat menciptakan sebuah sistem penguatan inovasi daerah, dan menghasilkan sebuah produk yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.

“Predikat kabupaten inovatif harus bisa kita tingkatkan menjadi daerah sangat inovatif seperti pada tahun 2018 dan 2019 lalu. Kedepan kita harus terus berupaya untuk dapat menjadi salah satu peraih Innovatif Government Award (IGA),” tandasnya. (eri/art/ko)

Exit mobile version