Site icon KaltengPos

Katingan Fokus Penanganan Stunting

Sakariyas

KASONGAN-Pemerintah Kabupaten Katingan hingga saat ini masih fokus untuk melakukan penanganan stunting. Untuk membantu pemerintah dalam penanganan masalah ini, diperlukan adanya keterlibatan pihak keluarga dari masyarakat itu sendiri.

“Sebab keluarga merupakan komponen utama yang sangat berperan dalam pencegahan, maupun penanggulangannya,” kata Bupati Katingan Sakariyas ketika membuka pencanangan BBGRM di Desa Mekar Tani Kecamatan Mendawai beberapa waktu lalu.

Menurut bupati, perlunya keterlibatan pihak keluarga karena masalah gizi anak, tergantung dan erat kaitannya dengan keluarga. Sebab pola asuh di tangan keluarga secara langsung. “Harapan kita pihak keluarga bisa berperan aktif,” ujarnya.

Diungkapkan Sakariyas, bahwa berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2018 lalu, menunjukkan penurunan prevalensi stunting balita di Kabupaten Katingan hanya 1,14 persen selama lima tahun. Sedangkan pemantauan status gizi tahun 2021 sebesar 29,3 persen. “Ini menunjukkan masalah stunting perlu ditangani sesegera mungkin dengan intervensi dan kolaborasi bersama lintas sektor,” tuturnya.

Orang nomor satu di Kabupaten Katingan juga menyampaikan, bahwa dirinya telah menandatangani pernyataan komitmen pelaksanaan penurunan stunting dengan Kementerian Sekretariat Negara RI. Oleh sebab itu dirinya menegaskan, agar semua pihak berkomitmen. Sehingga hasil dari rembuk stunting dapat disusun rencana intervensi gizi terintegritas penurunan stunting, yang nantinya dimuat dalam RKPD atau Renja SKPD tahun berikutnya. “Ini supaya target indikator pembangunan kesehatan dapat tercapai. Ini juga bagian dari strategi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sehingga kedepan kita memiliki generasi penerus yang memiliki kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta berkompetensi,” tandasnya. (eri/art/ko)

Exit mobile version