Site icon KaltengPos

Bunda PAUD Diharapkan Memberi Manfaat Bagi Katingan

Bupati Katingan Sakariyas (2 dari kiri) menyaksikan Bunda PAUD Kabupaten Katingan Daurwaty Sakariyas melantik Bunda PAUD Desa dan Kelurahan se-Kabupaten Katingan di aula Bappelitbang Kabupaten Katingan, Senin (20/2/2023). (JERI / KALTENG POS)

KASONGAN-Tidak kurang dari 60 orang Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) desa dan kelurahan se-Kabupaten Katingan dikukuhkan. Pengukuhan dilakukan langsung oleh Bunda PAUD Kabupaten Katingan Daurwaty Sakariyas.

Pengukuhan itu juga disaksikan Bupati Katingan Sakariyas, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan Feriso, dan sejumlah tamu undangan lainnya di aula Bappelitbang Kabupaten Katingan, Senin (20/2/2023).

Sakariyas menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh Bunda PAUD desa dan kelurahan yang telah dikukuhkan. Dia mengingatkan, supaya keberadaan Bunda PAUD ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi Katingan dalam mengembangkan PAUD di daerahnya masing-masing.

“Untuk Bunda PAUD ini, silakan untuk bersinergi dengan PKK, Dharma Wanita Persatuan, POKJA Bunda PAUD Kabupaten, organisasi Mitra PAUD, serta OPD terkait,” kata Sakariyas di hadapan Bunda PAUD yang baru saja dikukuhkan.

Dia juga meminta kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan, untuk membuat program kongkrit. “Ini supaya anak-anak kita di Kabupaten Katingan bisa bisa dibekali dengan hal yang bersifat positif,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Bunda PAUD Kabupaten Katingan Daurwaty Sakariyas menyampaikan, bahwa ada banyak tantangan kedepan yang harus dilakukan oleh Bunda PAUD se-Kabupaten Katingan. Di samping masalah pendidikan anak, tentunya masalah lain juga perlu untuk menjadi perhatian bersama dalam rangka membantu pemerintah.

Di antaranya adalah persoalan stunting atau kondisi tubuh kerdil sebagai dampak kurang gizi pada anak dan balita. “Masalah ini sekarang, menjadi perhatian khusus pemerintah mulai dari pemerintah pusat sampai daerah,” tuturnya.

Menurut Daurwaty, apabila dalam hal asupan makanan bergizi pada anak diabaikan, dapat berakibat stunting. Kasus stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat. Indikasi adanya perkembangan otak dan sel tubuh anak yang tidak berkembang optimal. Kondisi tersebut tentunya akan berdampak pada kurangnya tingkat kecerdasan anak, dan kesehatannya ke depan, karena mereka menjadi mudah sakit.

“Oleh sebab itu saya meminta peran Bunda PAUD kecamatan, desa dan kelurahan untuk ikut serta membantu menggerakkan komponen dan sumber daya di wilayahnya masing-masing mencegah stunting sembari mendorong penguatan pendidikan PAUD yang berkualitas,” tegas istri orang nomor satu di Katingan ini.

Untuk mengatasi persoalan stunting ini, dia ingin ada gerakan memasyarakatkan makan ikan atau gemar makan ikan. Ini dinilainya bisa menjadi salah satu agenda penting Bunda PAUD dengan mengajak elemen keluarga, masyarakat, dan lembaga untuk bergerak bersama membiasakan anak-anak makan ikan secara teratur.
Minimal, kata dia 3 kali dalam seminggu. Sebagai upaya pencegahan stunting. Selain itu

Bunda PAUD bisa ikut mendampingi guru-guru PAUD, mendorong pola-pola pembelajaran pada anak dengan menjelaskan tujuan makan ikan untuk kebaikan tumbuh kembangnya lewat permainan.

“Termasuk mengajak orangtua meningkatkan ketertarikan anaknya untuk makan ikan dengan membuat olahan makanan yang menarik. Misalnya diolah jadi nugget, rolade, bakso, atau bahkan es krim ikan,” pesan Daurwaty.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan Feriso meminta kepada Bunda PAUD, agar aktif hadir di lingkungannya masing-masing. Dalam rangka memberikan motivasi pengembangan PAUD di daerahnya. “Pahami tugas pokok, peran, dan fungsi, sebagai Bunda PAUD,” tandasnya. (eri/art)

Exit mobile version