Site icon KaltengPos

Pastikan Oksigen Aman di Kobar

CEK OKSIGEN : Bupati Kotawaringin Barata Hj Nurhidayah didampingi Ketua Harian Satgas Covid-19 Ali Syahbana serta Dandim 1014/P Bun Letkol Arh Drajad Tri Putro mengecek oksigen di Kantor BPBD, belum lama ini. (FOTO:SONY/KALTENG POS)

CEK OKSIGEN : Bupati Kotawaringin Barata Hj Nurhidayah didampingi Ketua Harian Satgas Covid-19 Ali Syahbana serta Dandim 1014/P Bun Letkol Arh Drajad Tri Putro mengecek oksigen di Kantor BPBD, belum lama ini. (FOTO:SONY/KALTENG POS)

PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawarngin Barat memastikan oksigen di daerah itu aman. Mengingat sempat terjadi kelangkaan hingga membuat rumah sakit dan masyarakat kesulitan mendapatkan oksigen. Beruntung ada perusahaan swasta yang mampu memproduksi sehingga dapat membantu kelangkaan itu. Bahkan produksi oksigen ini bukan hanya dibutuhkan masyarakat Kobar, tapi daerah lainnya di Kalimantan Tengah.
Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengatakan, akhir-akhir ini kebutuhan oksigen di masyarakat sangat mendesak. Sehingga perlu ada langkah dan tindakan pemerintah mengupayakan keberadaan barang tersebut. Mengingat jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit terjadi lonjakan. Tetapi kelangkaan oksigen menjadi masalah tersendiri. Beruntung ada perusahaan yang mampu memproduksi oksigen, sehingga dapat tertangani dengan cepat. Tetapi kebutuhan akan oksigen ini bukan hanya dirasakan warga Kobar, tapi hampir seluruh masyarakat di Kalimantan Tengah.
“Alhamdulillah oksigen yang sempat terjadi kelangkaan perlahan-lahan sudah mulai tertangani, berkat adanya perusahaan yang mampu memproduksi. Kami sudah mulai mendistribusikan ke beberapa wilayah di Kobar,” katanya.
Nurhidayah menegaskan, masyarakat Kobar tidak perlu khawatir. Karena distribusi oksigen ini diutamakan bagi warga sekitar. Walaupun sudah
“Kami sudah mulai mengirim ke beberapa daerah yang membutuhkan di Kalimantan Tengah. Tentunya permintaan melalui satu pintu Pemkab Kobar. Kami yang membagikan dan mengatur, sesuai dengan MoU yang sudah dilakukan bersama perusahaan tersebut,” ujarnya.
Mengingat kondisi oksigen yang terjadi sangat langka dan bukan hanya di Kalteng saja terjadi kekosongan. Namun hampir semua wilayah di Indonesia. (son/ens)

Exit mobile version