SAMPIT-Varian baru virus Corona yaitu virus B.1.617 yang bermutasi di India ditemukan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Menyikapi hal tersebut, Bupati Kotim H Halikinnor mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan lebih disiplin menerapakan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan virus tersebut.
“Virus varian baru B.1.617 yang bermutasi di India itu diderita oleh satu orang warga Kotim. Kalau tidak salah seorang tenaga kesehatan. Saat ini orang tersebut sedang menjalani isolasi,” terang Halikinnor saat pelantikan Penjabat Sekda Kotim Fajrurrahman, Senin (10/5).
Dirinya juga mengatakan sebenarnya pada bulan Maret lalu ada seorang yang juga terpapar akan virus varian baru itu dan sudah sembuh. Informasinya ada satu orang lagi yang kena virus varian baru tersebut. Informasi itu juga cukup mengagetkan peserta yang hadir saat pelantikan, karena dinilai menjadi kabar buruk di tengah meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Kotim ini.
“Saya meminta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melakukan pelacakan secara lebuh teliti dan cermat sehingga langkah cepat harus dilakukan untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19 dan virus varian baru yang sudah masuk Kotim itu,” ucap Halikin.
Mantan Sekda Kotim ini juga menyampaikan dengan ditemukannya varian baru virus Corona yaitu B.1.617 harus menjadi perhatian serius bersama-sama, Jangan sampai virus yang penularannya tidak terkendali di India tersebut tidak sampai merebak dan meluas di daerah ini.
“Informasi yang didapat virus varian baru Corona itu diketahui penularannya sangat cepat, ini yang harus menjadi perhatian serius kita bersama agar jangan sampai daerah ini bertambah parah akan penularannya, maka dari itu saya meminta pelacakan harus dilakukan secara masif,” ujar Halikin.
Dirinya juga meminta kesadaran seluruh masyarakat untuk membantu penanganan Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini, dengan wajib menerapkan protokol kesehatan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain agar tidak tertular virus mematikan tersebut. (bah/ans).