SAMPIT-Sebuah hidangan sederhana dengan cita rasa asam menyegarkan berhasil mengantarkan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menempati posisi tertinggi dalam ajang lomba kuliner Festival Isen Mulang Kalimantan Tengah 2025.
Berbahan dasar buah ketapang, menu inovatif ini membawa pulang predikat Penyaji Terbaik I, sekaligus menandai langkah maju dalam promosi kuliner lokal Kotim.
Kesuksesan ini disambut hangat oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim, Bima Ekawardhana.
Ia menilai, kemenangan tersebut merupakan buah dari kerja sama dan bimbingan yang solid, terutama dari Ketua TP PKK Kotim, Khairiah Halikinnor, kepada tim masak dari PKK Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
“Alhamdulillah, ini pencapaian luar biasa. Terima kasih kepada Ibu Khairiah atas dukungannya, dan tentu kepada tim yang telah bekerja keras. Tahun lalu kita di posisi kedua, dan tahun ini bisa naik jadi juara pertama. Ini menunjukkan kemajuan yang nyata,” ujar Bima saat diwawancarai, Selasa (20/5/2025).
Menurutnya, keunikan lomba tahun ini terletak pada tema yang diusung, yakni Kuliner Tradisional Kalimantan Tengah Berbahan Lokal Dalam Sajian Panginan Sukup Simpan. Semua menu dikemas dalam ukuran kecil dengan tampilan modern, cocok sebagai hampers atau oleh-oleh khas daerah.
Yang menjadi sorotan utama adalah Juhu Asam Buah Ketapang, hidangan berkuah asam yang menggunakan buah ketapang bahan yang selama ini kurang dikenal dalam dunia kuliner. Inovasi ini dinilai sebagai langkah berani yang membuahkan hasil manis.
“Buah ketapang selama ini lebih banyak dikenal sebagai tanaman pinggir jalan. Tapi kita olah jadi sajian khas yang ternyata sangat disukai juri. Ini bisa jadi identitas baru kuliner Kotim,” tambahnya.
Selain menu utama tersebut, tim dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang juga menyajikan beragam hidangan tradisional lainnya, seperti Baung Batuup, Daging Masak Habang, Empal Ikan Jelawat, hingga Udang Sangging dan Sate Hati Ayam Kampung.
Sajian ditutup dengan aneka kue tradisional Dayak seperti Cengkarok, Gegatas, dan Sesagon, serta minuman Es Kelapa Bunga Telang yang memberi kesan segar sekaligus estetis.
Bima berharap prestasi ini menjadi pemicu semangat bagi pelaku usaha kuliner di Kotim untuk terus mengembangkan potensi bahan pangan lokal menjadi produk yang bernilai jual tinggi.
“Ini bukan sekadar soal lomba. Ini soal mengenalkan kekayaan rasa dan potensi lokal kita kepada dunia luar. Kalau terus dikembangkan, bukan tidak mungkin produk seperti ini bisa menembus pasar nasional hingga internasional,” pungkasnya. (mif)