SAMPIT – Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H Halikinnor menghadiri sekaligus membuka acara seminar sejarah pembangunan Mesjid Agung Wahyu Al Hadi yang dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Sampit, Kamis (28/10).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Mantan Bupati Kabupaten Kotim HM Wahyudi K Anwar, mantan Wakil Bupati H Amrullah Hadi dan sejumlah tokoh agama dan masyarakat yang turut serta dalam sejarah pembangunan Mesjid Agung Wahyu Al Hadi.
Menurut Bupati seminar ini supaya tahu akan sejarah pembangunan mesjid tersebut seperti kapan peletakan batu pertamanya, saat kepemimpinan siapa dan yang lainnya. Nantinya dibuatkan buku sehingga masyarakat tahu asal-muasal pembangunan Mesjid Agung Wahyu Al Hadi itu.
“Nanti kalau sudah keluar buku akan sejarah pembangunan mesjid itu, masyarakat akan tahu, bahkan nantinya anak, cucu kita juga akan tahu sejarah akan mesjid itu nanti, makanya seminar ini dilakukan untuk dapat menjadi kesepakatan bersama nantinya,” kata Halikin.
Dirinya mengatakan Mesjid Agung Wahyu Al Hadi dan Islamic Center mulai dibangun tahun 2004 pada masa kepimpinan Bupati HM Wahyudi K Anwar, dan pembangunannya dilanjukan oleh kepimpinan H Supian Hadi dan selesai tahun 2015. Mesjid tersebut dibangun di atas tanah seluas 1,5 hektar, dengan luas bangunan 3200 m2, dibangun dengan konsep bangunan modern dan dirancang gaya arsitektur timur tengah yang dipadukan dengan budaya lokal, dan bangunan pendukung yang ada disekitar mesjid untuk fasilitas Islamic Center yang lebih kental kandungan budaya lokal.
“Mesjid Agung Wahyu Al Hadi dan Islamic Center itu dapat menjadi Icon dan Land mark Kotim dan menjadi pusat ibadah, dakwah, tarbiyah dam muamalah dunyawiyah masyarakat Kabupaten Kotim,” ucapnya.
Sementara Ketua umum pengelola Mesjid Agung Wahyu Al Hadi, H Burhanudin mengatakan, Pembangunan mesjid dan Islamic Center itu menjadi pusat pelaksanaan ibadah salat bagi masyarakat, dan menjadi pusat belajar ilmu ke islaman, sehingga umat islam punya tempat untuk mempelajari, memahami dan mengkaji ajaran agamanya, sehingga umat islam mampu memiliki wawasan luas tentang agamanya, memahami keragaman dan menerima perbedaan.
“Kalau islamic center perkembanganya sudah sangat menggembirakan, saat ini sudah maraknya pengajian tauhid dan fikih, bimbingan tilawah, bimbingan tuntunan adzan dan berdirinya TPA/TQA unit 143 Wahyu Al Hadi, dan kedepannya akan dikembangkan dengan mendirikan sekolah Islam terpadu dari tingkat SD, SMP, SMA bahkan sampai perguruan tinggi,” tutupnya. (bah/ans)