Site icon KaltengPos

Pj Bupati Lamandau Ikuti Rakor Antisipasi Cuaca Ekstrem

RAPAT KOORDINASI : Pj Bupati Lamandau Said Salim saat menghadiri rakor bersama Kemendagri dan pihak terkait melalui zoom dari Kantor Bupati Lamandau, belum lama ini. HUMAS UNTUK KALTENG POS

NANGA BULIK – Pemerintah Kabupaten Lamandau bersama Kementerian Dalam Negeri menggelar rapat koordinasi bersama sejumlah pihak.

Diantaranya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pusat Statisik (BPS-RI). Rakor ini membahas beberapa poin penting.

Diantaranya terkait antisipasi cuaca ekstrem selama Lebaran, atau Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri, M Tito Karnavian tersebut, diikuti oleh para kepala daerah seluruh Indonesia.

Termasuk Kabupaten Lamandau, yang diikuti oleh Pj Bupati Lamandau Said Salim secara daring melalui zoom, di aula kantor bupati setempat.

Dalam paparannya, Kepala BNPB RI mengimbau agar pemerintah daerah mewaspadai bencana yang sedang terjadi di Indonesia, terutama bencana hidrometeorologi yang diakibatkan oleh air.

Menyikapi hal tersebut, Mendagri Tito Karnavian, menginstruksikan agar segera melakukan langkah-langkah antisipasi dan tidak membiarkan masyarakat bekerja sendiri.

“Negara harus hadir. Kehadiran Negara terutama untuk jangka pendek yakni kita harus tahu tentang prediksi apa yang akan terjadi.

Makin akurat prediksi maka kita akan bisa mengantisipasi dan melakukan langkah-langkah untuk menekan dampak secara minimal,” kata Mendagri Tito Karnavian.

Selain itu, kepala daerah juga diminta agar memerintahkan jajaran terkait, untuk segera menindaklanjuti, memahami arahan pada rakor Inflasi mingguan daerah,dan melakukan langkah yang lebih proaktif, konkrit dan cepat dalam pengendalian inflasi daerah.

“Terkait antisipasi cuaca ekstrem, saya sampaikan bahwa curah hujan bulanan Maret-April 2025 pada umumnya diprediksi berada pada kategori menengah-tinggi, sehingga sejumlah wilayah diprediksi mengalami curah hujan sangat tinggi (>500mm/bulan), untuk itu ini harus menjadi perhatian kita bersama,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik RI, Amalia Adininggar Widyasanti, saat memaparkan tinjauan inflasi dan indeks perkembangan harga Minggu ke-1 Maret 2025 menyampaikan pada periode 2019-2024 menunjukan bahwa selalu terjadi inflasi di bulan Ramadan dan Idulfitri.

Komponen inti dan bergejolak seringkali memberikan andil inflasi terbesar pada periode awal Ramadan.

Pada Februari 2025, inflasi komponen inti memberikan andil inflasi sedangkan komponen harga diatur pemerintah dan bergejolak memberikan andil deflasi. (lan/ens)

Exit mobile version