PALANGKA RAYA – Inflasi di Kota Palangka Raya masih dalam kondisi terkendali pada awal tahun ini, meskipun beberapa komoditas mengalami kenaikan harga secara nasional. Pemerintah daerah memastikan harga bahan pokok di pasaran masih stabil dan belum memerlukan intervensi kebijakan seperti operasi pasar.
Pj Wali Kota Palangka Raya, Akhmad Husain diwakili Pj Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya Arbert Tombak menyatakan, inflasi bulan Januari tetap rendah, meski ada kenaikan harga minyak goreng merek Minyakita yang melampaui harga eceran tertinggi (HET).
“Ini memang di luar kemampuan kita untuk mengendalikan, tetapi tidak ada gejolak atau permasalahan berarti,” ujarnya, usai menghadiri serah terima pinjam pakai tangki air di Kantor Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalteng, Jalan Tjilik Riwut, Rabu (5/2/2025)
Selain minyak goreng, harga cabai di Palangka Raya juga relatif stabil dibandingkan lonjakan yang terjadi di daerah lain. Di beberapa kota besar, harga cabai sudah menembus Rp70 per kilogram, sementara di Palangka Raya masih berkisar Rp60 per kilogram. Sedangkan untuk harga LPG 3 kg atau LPG melon juga masih aman dan tidak mengalami kelangkaan seperti yang terjadi di beberapa daerah lain.
“Sejauh ini belum mengganggu permintaan di pasaran,” tambah Arbert.
Dengan kondisi yang relatif stabil ini, Arbert menegaskan bahwa daya beli masyarakat di Palangka Raya masih terjaga. Pemerintah akan terus memantau perkembangan harga agar bisa mengambil langkah antisipatif jika diperlukan. (mut/ans)