Site icon KaltengPos

Jaga dan Pertahankan

MUTOHAROH/KALTENG POS UPACARA KEMERDEKAAN: Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin bertindak sebagai inspektur upacara peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia di halaman Kantor Wali Kota Palangka Raya, Kamis (17/8).

PALANGKA RAYA-17 Agustus 1945 merupakan momen paling bersejarah tepatnya bagi masyarakat Indonesia. Di setiap tahunnya diseluruh daerah di Indonesia pada tanggal 17 agustus selalu diadakan upacara peringatan hari kemerdekaan dengan meriah.

Demikian hal nya di halaman Kantor Wali Kota Palangka Raya Jalan Ahmad Yani, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin bertindak sebagai inspektur upacara peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia, Kamis (17/8).

Fairid Naparin mengatakan upacara kemerdekaan ini merupakan pengingat bagi semua masyarakat, apa yang dinikmati saat ini merupakan hasil perjuangan yang sangat panjang. Dan seharusnya dijaga dan dipertahankan, karena memperoleh kemerdekaan bukanlah hal yang mudah. Banyak para pejuang yang meninggal dan mengorbankan diri demi kemerdekaan Indonesia pada saat itu.

“Momen kemerdekaan ini adalah sebagai pengingat bagi kita semua, yang mana harus diketahui bahwa apa yang kita peroleh dan rasakan saat ini merupakan hasil perjuangan yang panjang dan tidak mudah, maka penting untuk dijaga dan diingat begitu banyak pengorbanan yang terjadi pada saat itu,” ucap Fairid Naparin.

Pada upacara kemerdekaan yang cukup khidmat tersebut, Wali Kota Palangka Raya juga mengingatkan, jika pada tahun 1945 parah pahlawan berjuang untuk kemerdekaan, maka saat ini kita semua juga harus tetap berjuang untuk melanjutkan negeri Indonesia ini. Tak lupa Fairid Naparin juga berharap terutama pada generasi muda, dengan bonus demografi yang baik tentu harus disiapkan generasi pejuang penerus bangsa sehingga dapat menghasilkan kader penjuang yang berkualitas.

“Perlu diingatkan juga kalo dulu berjuang buat kemerdekaan, kita juga wajib untuk tetap berjuang dengan melawan globalisasi dan pengaruh buruk dari teknologi yang dapat menghilangkan rasa nasionalisme dan jati diri kita sebagai masyarakat negara Indonesia, jadi tetaplah berjuang sesuai zamannya,” jelasnya. (*mut/ans)

Exit mobile version