PALANGKA RAYA-Kota Palangka Raya baru saja meraih penghargaan Adipura sebagai prestasi atas pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup kategori Kota Sedang. Untuk tetap menjaga kondisi lingkungan agar tetap bersih dan memiliki nilai estetika, Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perdangangan (DPKUKMP) Kota Palangka Raya akan menertibkan pedagang buah musiman yaitu buah durian yang saat ini marak di ruang terbuka hijau Kota Cantik.
“Kita berusaha untuk tetap menjaga Adipura karena salah satu kriterianya adalah kebersihan kota salah satunya ialah sampah. Dengan adanya pedagang buah musiman yang datang dari luar kota Palangka Raya tentu mengakibatkan timbulnya sampah. Makanya kami jadikan satu tempat sehingga limbahnya dapat terakomodir oleh Dinas Kebersihan,” tutur Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya, Samsul Rizal, Jumat (16/7).
Saat dilakukan pertemuan bersama salah satu perwakilan pedagang durian di Aula Peteng Karuhei I pada Jumat (16/7), Samsul Rizal menginginkan adanya penataan lapak dagang buah musiman ini dikelola dengan tertib, bersih dan rapi. Seperti penataan pasar wadai saat bulan Ramadan. Karena pedagang buah durian yang muncul berasal dari luar daerah dan tidak punya lapak dagang yang semestinya, Sehingga kerap kali membuka lapak dagangnya di pinggir jalan dan RTH yang mengakibatkan lalu lintas terganggu. Begitu juga dengan sampah dari kulit durian yang tercecer sembarangan.
“Saat ini kami meninjau beberapa titik untuk relokasi yang ideal untuk pedagang durian. Sehingga pedagang mendapat akses mudah untuk dijangkau masyarakat,” terangnya.
Diharapkan nanti setelah rencana relokasi ini disampaikan kepada kumpulan pedagang durian semoga tidak ada lagi yang berjualan di pinggir jalan. Tentunya pihaknya juga infokan kepada masyarakat 3 lokasi pedagang durian itu. Berdasakan informasi, sekitar 50 pedagang buah durian yang bermunculan.
“Jadi kami menyediakan tiga tempat untuk berdagang buah musiman yaitu di Taman Lewun Sangoman, Pasar Kahayan dan Pasar Datah Manuah,” jelas Samsul.
Ahmad Fahrul salah satu pedagang sekaligus petani durian dari Tumbang Samba mengaku senang atas rencana relokasi pedagang durian. Ia mengaku para pedagang yang berangkat dari kampung banyak yang tidak tahu dimana posisi strategis untuk berdagang sehingga kesulitan untuk memasarkan dagangannya. (oas/ans)