PALANGKA RAYA-Sekda Kalteng Fahrizal Fitri menerima kedatangan GM PLN Kalselteng bersama GM PLN Unit Induk Pembangkit dan Penyaluran Kalimantan (PLN UIKL) dalam rangka test drive mobil listrik PLN.
Fahrizal mengapresiasi mobil listrik LPN tersebut karena dianggap ramah lingkungan. Menurut Fahrizal, mobil tersebut dianggap ramah lingkungan lantaran tidak mengeluarkan asap, sehingga tidak ada gas yang terbuang dari kendaraan tersebut. Dengan demikian, pengopersian kendaraan ini tidak mencemari udara sekitarnya.
“Memang di era perkembangan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan ini sangat memungkinkan Pemprov Kalteng menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional di masa depan,” ungkapnya, Rabu (5/5).
Tentu, lanjut dia, Pemprov Kalteng mendukung program mobil listrik ini. Selain dirasa dapat menekan biaya operasional, juga mendukung mendorong penyelamatan lingkungan dengan energi listrik yang ramah lingkungan.
“Kami telah lakukan review, memang biaya operasionalnya mobil listrik ini sangat murah, terlebih terobosan ini untuk penyelamatan lingkungan, sehingga mendapat dukungan penuh dari pemerintah,” ucapnya.
Sementara itu, GM PLN Unit Induk Wilayah Kalselteng Tonny Bellamy mengatakan, daya pengisian kendaraan listrik ini lebih murah dibandingkan pengisian bensin pada mobil konvensional. Pasalnya dari 100 persen baterai terisi penuh dapat menempuh jarak 300 kilometer.
“Setiap satu liter BBM setara dengan 1 kilo water hour (Kwh) listrik. Harga bensin per satu liter Rp8 ribu hingga Rp9 ribu. Sedangkan tarif listrik per satu Kwh hanya Rp1.400,” ungkapnya. (abw/ens)