PALANGKA RAYA – Kepala Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Kaspinor mengatakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) terkait naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) sedang dikoordinasikan pihaknya. Supaya penerapan kebijakan tersebut dapat terfokus, sehingga tidak keluar dalam koridor peraturan perundang-undangan, khususnya dalam penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT) sesuai kebijakan anggaran.
Hal ini dikatakan Kaspinor saat jumpa pers usai pembukaan sosialisasi pengelolaan dana bos daerah (bosda) di MBahalap Hotel, Selasa (6/9). “Maka dari itu sedang dikoordinasikan karena ini nanti penerapannya kita harus melihat dari data-data dan keterlibatan seluruh stake holder yang ada,” katanya.
Terkait kucuran dana yang digunakan untuk BLT tersebut, Kaspinor mengatakan, dana tersebut tidak hanya bersumber dari pusat, melainkan dari daerah juga akan disiapkan. “Sepanjang memang itu dibutuhkan, kita sinergikan semuanya,” tuturnya.
Sementara Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo mengatakan, terkait keunggulan BTT ini yaitu dapat dimanfaatkan untuk menangani inflasi. “Jadi keunggulan dalam rangka penanganan inflasi ini BTT kita itu bisa dimanfaatkan untuk mengatasinya,” ucapnya.
Terkait penanganan iǹ asi tersebut, wagub mencontohkan BTT bisa digunakan untuk subsidi transportasi yang berperan penting dalam pendistribusian barang. “Misalnya untuk subsidi transportasi. Karena ada kebutuhan pokok kita yang masih disuplai terkendala karena distribusinya, maka kita bisa lakukan intervensi ke sana,” tuturnya. (dan/ens/KOL)