PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng melalui Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng memiliki target sasaran produksi panen. Pasalnya, target luasan panen tahun 2023 meliputi padi 170.824 hektare dengan produksi 663.617 ton, jagung 28.231 hektare dengan produksi 147.858,14 ton dan kedelai 99,2 hektare dengan produksi 155,21 ton.
Kepala Dinas TPHP Kalteng Sunarti mengatakan, untuk mencapai target, perlu keterlibatan beberapa pihak, seperti pemerintah, penyuluh petani, POPT, dan PBT. Sunarti menyebut bahwa saat ini Pemprov Kalteng memiliki 56 penangkar yang tersebar di 11 kabupaten.
“Penangkar ini telah direkomendasikan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) Provinsi Kalteng,” kata Sunarti saat membuka pertemuan pengawasan mutu benih tahun 2023 di Hotel Bahalap, Senin (20/3).
Pihaknya berharap produsen atau penangkar ini bisa menghasilkan benih-benih dengan mutu yang telah memenuhi sertifikasi benih. Melalui pertemuan pengawasan mutu benih ini, Sunarti berpesan kepada pengawas benih tanaman (PBT) untuk terus mengupayakan agar benih terjamin ketersediaannya secara terus menerus. Selain itu menjamin kebenaran jenis, varietas, dan mutu benih yang diproduksi.
“Menjamin kesesuaian mutu benih yang beredar, dan mempercepat sosialisisasi pemanfaatan teknologi varietas kepada pengguna, serta memberilan kepastian usaha bagi produsen dan pengedar benih,” tegasnya. Sunarti menyebut bahwa PBT memiliki tanggung jawab dalam pengawasan benih tanaman. Maka dari itu kegiatan yang mengangkat tema.
“Meningkatkan Kapasitas dan Kapabilitas Pengawas Benih Tanaman Menuju Era Digitalisasi Sistem Perbenihan” ini bertujuan untuk mendorong pengawas benih tanaman dalam meningkatkan pengetahuan, kemampuan, wawasan PBT dalam pelaksanaan tugasnya sebagai upaya meningkatkan produktifitas benih yang bersertifikat. (irj/abw)