PALANGKA RAYA-Gubernur dan wakil gubernur (wagub) terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalteng 2020 sudah dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo pada 25 Mei lalu. Karena itu masyarakat Kalteng diharapkan bersatu mendukung kepala daerah dan wakilnya dalam membangun Kalteng ini. Tak perlu ada lagi kubu atau kelompok sisa dari pilkada itu, karena gubernur dan wagub saat ini merupakan milik semua masyarakat Kalteng.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalteng Agus Pramono mengatakan, kontestasi pemilihan gubernur dan wagub sudah berakhir. Masyarakat Kalteng sudah menggunakan haknya untuk memilih pemimpin Bumi Tambun Bungai ini.
“Saat ini gubernur dan wagub terpilih sudah dilantik, artinya mereka berdua adalah milik seluruh masyarakat Kalteng, tidak perlu ada lagi perbedaan pilihan, yang ada hanya gubernur dan wagub Kalteng,” kata Agus Pramono saat diwawancarai, kemarin.
Setelah pelaksanaan pelantikan di Istana Negara beberapa waktu lalu, hingga kini kondisi keamanan Kalteng tetap kondusif. Dalam artian bahwa masyarakat Kalteng secara umum menerima pelantikan terhadap gubernur dan wagub, khususnya Gubernur Sugianto Sabran yang menjabat lagi untuk periode kedua.
“Berdasarkan pantauan kesbangpol provinsi hingga kabupaten/kota, saat pelantikan hingga selesai pelantikan, kondisi Kalteng cukup aman terkendali dan kondusif,” sebutnya.
Dijelaskannya, di bawah kepemimpinan Sugianto dan Edy Pratowo, masyarakat berharap kesejahteraan makin meningkat dan Kalteng makin BERKAH. Apalagi saat ini tengah dijalankan program pemerintah pusat di Kalteng berupa Food Estate.
“Artinya sudah ada poin-poin penting bagi masyarakat, dan masyarakat menyambut kedatangan gubernur dan wakil dengan bergandeng tangan,” jelasnya.
Masa kepemimpinan Sugianto-Edy berjalan hingga 2024 mendatang. Hal itu berarti periode kepemimpinan tidak mencapai lima tahun. Sedangkan mengenai pemilihan kepala daerah serempak 2024 nanti, isu-isu pencalonan sudah dimulai dari tahun depan (2022).
“Iya, tentu kami akan melakukan antisipasi dan deteksi dini terhadap hal-hal yang tidak diinginkan,” tegas Agus.
Ia memastikan bahwa pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan kesbangpol kabupaten/kota untuk melihat pergerakan masyarakat sebagai antisipasi deteksi dini. Sebagai mata dan telinga gubernur, kesbangpol melakukan tugasnya dengan berkoordinasi bersama forkopimda.
“Dalam rangka memastikan keadaan Kalteng aman, salah satunya dimulainya isu-isu Pilkada 2024,” pungkasnya. (abw/ce/ala)