PULANG PISAU – Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani mengungkapkan, harga sembilan bahan pokok (sembako) utama secara fluktuatif mengalami kecenderungan naik. Menurut Nunu, selain karena keterbatasan produksi dan permintaan pasar yang besar, rantai distribusi juga menjadi pendukung bahan sembako mengalami kenaikkan.
“Pemerintah daerah telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi hal tersebut. Melalui tim pengendali inflasi daerah, selain memantau perkembangan harga sembako juga melalui dinas terkait dalam hal ini Disperindagkop UMKM dan Dinas Tahanan Ketahanan Pangan mengadakan pasar murah dan pasar penyeimbang sampai ke tingkat kecamatan,” kata Nunu.
Menurut dia, kegiatan pasar murah dan pasar penyeimbang itu dimaksudkan untuk mengatasi hal tersebut. “Untuk itu saya juga mengharapkan peran desa yang lebih besar, melalui 20 persen dari dana desa (DD) yang dikucurkan untuk ketahanan pangan,” pinta Nunu.
Dia juga meminta pemerintah desa (pemdes) bisa berinovasi dan memberdayakan masyarakat desa melalui PKK, karang taruna maupun kelompok wanita tani untuk bersama sama membuat kebun desa maupun beternak ayam/ikan sebagai bentuk kebersamaan dan memenuhi kebutuhan desa tersebut. “Manfaatkan lahan-lahan yang kosong di desa menjadi lahan produktif,” kata dia.
Nunu mengaku, dukungan dari pemerintah provinsi juga dirasakan kaitan dukungan ketahanan pangan ini. Seperti pembangunan pabrik pengolahan padi di Desa Pantik dan peningkatan jalan di Desa Sanggang yang menghubungkan dengan kabupaten tetangga adalah bagian dari upaya Kabupaten Pulang Pisau menjadi lumbung beras buat Kalimantan Tengah. (art)