Site icon KaltengPos

IAHN Diskusi Bersama UIN Sunan Gunung Djati Bandung

KERJA SAMA : Rektor IAHN TP Palangka Raya Dr Mojiono SAg Mag (kiri) bersama Anggota Senat UIN Sunan Gunung Djati Dr H Ija Suntana Mag CLA saat tanda tangan MoU di Kampus IAHN, Rabu (30/11).

PALANGKA RAYA – Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN TP) Palangka Raya melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang moderasi beragama bersama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, di Student Center IAHN Tampung Penyang Palangka Raya, Rabu (30/11). Selain diskusi, IAHN TP Palangka Raya juga menandatangani kontrak kerja sama antara IAHN TP Palangka Raya dengan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

“Kegiatan ini diharapkan bisa memberikan motivasi bagi mahasiswa kami agar bisa bangkit. Belajar dari UIN yang berkunjung hari ini dalam memberikan pengalaman yang mereka miliki,” kata Rektor IAHN TP Palangka Raya Dr Mojiono SAg Mag, kemarin.
“Di kesempatan ini, kami juga menjalin kerjasama dengan UIN Sunan Gunung Djati dalam bidang moderasi beragama dan kerjasama dalam konteks pendidikan, penelitian dan pengabdian,” imbuhnya.

Mujiono mengakui, UIN adalah kampus besar yang tentu sudah berpengalaman. Oleh sebab itu, perlu banyak belajar untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan lainnya. Demi kemajuan sumber daya, kemajuan pendidikan, penelitian dan lainnya.
“Dan ini dapat terwujud dengan kerjasama dalam sebuah toleransi dalam membangun sumber daya,” ujarnya.

Mojiono juga berharap, program dan kerja sama tersebut akan tetap berlanjut. Pasalnya, tidak bisa memajukan perguruan hanya dari satu sisi atau satu komponen saja. Kemudian, dengan adanya kegiatan dan kerjasama ini pihaknya juga berharap kepada mahasiswa agar bisa lebih disiplin dan kreatif.

Ditempat yang sama, Anggota UIN Sunan Gunung Djati Bandung Dr H Ija Suntana Mag CLA, menyampaikan, moderasi beragama sangat penting, dan ini bukan saja merupakan program dari perguruan tinggi, tetapi juga program dari Pemerintah untuk menciptakan keharmonisan.

“Dengan moderasi beragama masyarakat bisa dewasa dalam berpikir, bergaul, bersikap dengan orang yang mempunyai agama yang sama atau dengan orang yang beda agama. Oleh sebab itu moderasi beragama sangat penting untuk dibincangkan atau menjadi tagline diberbagai tempat atau di beberapa perguruan tinggi,” tuturnya. (kom/yan/ktk/aza)

Exit mobile version