PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi Kalteng bersama PT PLN (Persero) menggelar Forum Ketenagalistrikan Kalimantan Tengah bertajuk “Kalimantan Tengah Bercahaya Makin Berkah”. Ini merupakan wujud sinergi guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan keadilan energi di Kalteng. Kegiatan tersebut dihadiri seluruh Pemimpin Daerah dan Forkopimda Provinsi di Kalteng, di Aula Jayang Tingang, Kantor Sekretariat Daerah Kalteng, Kota Palangka Raya, Selasa (6/6).
Dalam sambutannya, Gubernur Kalteng melalui Sekda Kalteng, H Nuryakin menuturkan, Kalteng merupakan provinsi yang sedang gencar melaksanakan pembangunan infastruktur.
“Kalteng memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah hampir di semua sektor, namun masih belum optimalnya pembangunan dan pemanfaatan ketenagalistrikan menjadi salah satu yang perlu diperhatikan bersama stakeholder dalam percepatan pembangunan,” tuturnya.
Lebih lanjut ia memaparkan bermacam potensi sumber daya yang siap tingkatkan perekonomian daerah. “Di sektor Kelautan dan Perikanan, Kalteng mempunyai program prioritas untuk pembangunan Shrimp Estate (tambak udang) khususnya daerah di pesisir pantai. Pada sektor kesehatan, saat ini tengah gencar membangun infrastruktur kesehatan salah satunya pembangunan RSUD Hanau. Sektor pertambangan, dengan adanya kebijakan Pemerintah untuk mendongkrak hilirisasi industri juga membutuhkan energi listrik yang cukup besar dan hal ini perlu menjadi perhatian bersama,” jelasnya.
Ia juga mengajak seluruh stakeholder baik Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk terus bersinergi. “Saya harap melalui kegiatan ini dapat ditingkatkan sinergi antara stakeholder, dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik di Kalteng dalam rangka menyukseskan Program Kalteng Bercahaya Makin Berkah,” tegasnya.
Dalam kegiatan itu, GeneralManager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Muhammad Joharifin memaparkan kesiapan infrastruktur PLN di Kalteng guna turut mendorong perekonomian.
“Kelistrikan Kalteng telah interkoneksi dengan Sistem Kalsel–Kalteng–Kaltim, daya mampu pasok sebesar 1.810 MW. Beban puncak tercatat 1.381 MW, sehingga surplus mencapai 429 MW atau 24 %,” katanya.
“Saat ini telah beroperasi tambahan 4 Gardu Induk (GI) baru yaitu GI 150 kV Kuala Pembuang 30 MVA (operasi Januari 2023), GI 150 kV Sukamara 30 MVA (operasi Maret 2023), GI 150 kV Nanga Bulik 30 MVA (operasi Maret 2023) dan GI 150 kV Kuala Kurun 30 MVA yang beroperasi pada Juni 2023 akan meningkatkan kemampuan melayani suplai listrik guna meningkatkan perekonomian,” imbuhnya.
Kesiapan infrastruktur melistriki pelanggan merupakan salah satu fokus PLN UID Kalselteng untuk tumbuh dan berkembang, bersama melaksanakan program “Kalteng Bercahaya Makin Berkah” guna memenuhi kebutuhan suplai tenaga listrik masyarakat, pelaku bisnis dan industri di Kuala Pembuang, Sukamara, Nanga Bulik serta Kuala Kurun. Terlebih Kalteng memiliki potensi kekayaan alam, sehingga ke depan tercipta magnet ekonomi baru di sana.
Melalui kesiapan tersebut Joharifin optimis, dengan dukungan insfrastruktur kelistrikan yang dibangun dan sinergi dari Pemda akan berdampak positif terhadap akselerasi perekonomian di Kalteng. (kom/hms/b17/aza)