Site icon KaltengPos

Kalimantan Tengah Siap Ekspor Ikan Tapah

KUNKER: Kadislutkan Kalteng H Darliasjah memperlihatkan ikan batutu saat mengunjungi lokasi usaha UKM Ikan Batutu di Jalan Lele, Kota Palangka Raya, Selasa (8/3).

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) berkomitmen mendukung ekspor komoditi kelautan dan perikanan. Bekerjasama dengan maskapai penerbangan baik Garuda Indonesia dan Citilink, Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Palangka Raya, serta Bea Cukai. Dalam waktu dekat, Kalteng juga bakal mengekspor ikan tapah ke Malaysia.

“Pemprov Kalteng akan mensinergikan seluruh pemangku kepentingan agar melakukan terobosan percepatan peningkatan ekspor produk kelautan dan perikanan. Antara lain memfasilitasi pembinaan dan pendampingan terutama dari aspek regulasi daerah yang kondusif, perizinan, fasilitasi permodalan/pembiayaan, fasilitasi pemasaran, dukungan  sarana prasarana teknis termasuk melakukan pembinaan dan pendampingan teknis,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng Ir H Darliansjah MSi saat kegiatan pembinaan ke salah satu UKM Ekspor Produk Perikanan Kalteng Ali Giono Bakut di Jalan Lele, Palangka Raya, Selasa (8/3).

Darliansjah menjelaskan, kegiatan pembinaan hari itu, merupakan tindaklanjut atas arahan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran pada acara Launching Ekspor Produk Kelautan dan Perikanan Kalteng pada 18 Februari 2022.

“Dalam arahannya Gubernur Kalteng menjelaskan kegiatan ini untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat, serta merupakan momentum kebangkitan ekspor Kalteng berkelanjutan,” ucapnya.

Sebelumnya, Ali Giono, berterima kasih atas kedatangan Kadislutkan Kalteng ke tempatnya. Menurutnya, itu bentuk apresiasi baginya, agar lebih bersemangat dan maju lagi dalam meningkatkan volume ekspor produk perikanan Kalteng.

“Rencananya dalam waktu dekat saya juga akan  memulai  mengekspor ikan tapah. Ternyata disamping ikan se luang, betutu dan botia, komoditas ikan tapah juga sangat diminati Malaysia. Mengingat potensi ikan tapah di Kalteng sangat tersedia di sungai, maka nelayan harus menangkap peluang bisnis ekspor ikan lokal,” ujarnya.

Saat itu, ia juga mengungkapkan beberapa kendala yang ia hadapi dalam ekspor ikan betutu. Antara lain, dari segi pengiriman. Dengan kendala tersebut, ia berharap, agar maskapai penerbangan lebih terkoneksi antar pesawat untuk memperlancar proses pengiriman sampai ke tujuan ekspor.

“Saya juga berharap agar tetap didukung baik dari segi penambahan sarana serta prasarana, agar UKM ekspor memiliki daya saing dan nilai tambah,” tandasnya. (kom/mmc/uut/ski/aza/ko)

Exit mobile version