Site icon KaltengPos

Empat Drainase Target Lanjutan Sudah 80 Persen

CEK PROYEK: Kepala Dinas PUPR Kota Palangka Raya Arbert Tombak (kiri) bersama tim saat melihat finishing drainase di Jalan Letkol CHR Binti Kota Palangka Raya, Oktober lalu.

PALANGKA RAYA-Pada 2023 ada empat ruas target pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pelangka Raya harus selesaikan. Empat target tersebut kini sudah mencapai hingga 80 persen.

Kepala Dinas PUPR Kota Palangka Raya Arbert Tombak, menyampaikan, empat ruas terget tersebut terhubung langsung dengan sungai dalam daerah kabupaten/kota. Lokasi target tersebut adalah, dua ruas pembangunan drainase di Jalan Letkol CHR Binti dan Jalan Meranti yang merupakan program lanjutan. Kemudian dua ruas lagi rehabilitasi atau pemeliharaan drainase di wilayah Kecamatan Jekan Raya dan Kecamatan Pahandut.

“Untuk progres di Jalan Letkol CHR Binti, pengerjaanya hingga Oktober 2023, untuk kemajuan fisik lebih kurang sudah mencapai 80 persen, dan itu bisa dipastikan akhir tahun akan selesai 100 persen. Sedangkan untuk Jalan Meranti III untuk rehabilitasi pemeliharaan sudah mencapai 100 persen pada Oktber,” kata Arbert Tombak kepada Kalteng Pos di ruang kerjanya, kemarin.

Arbert menjelaskan, untuk wilayah Kecamatan Jekan Raya dan Kecamatan Pahandut, pengerjaan hanya bersifat pemeliharaan kerusakan dan penyumbatan drainase yang kontraknya selama 1 tahun yang berakhir di Desember 2023.

“Maka kami akan memastikan tidak ada masalah hingga kontraknya berakhir nanti. Sebab anggaran tersebut juga sudah kami siapkan disepanjang tahun ini. Namun apabila terjadi kendala maka semua akan bisa kita atasi hingga akhir tahun,” terangnya.
Menurut dia, dengan terbangunnya beberapa drainase di beberapa ruas jalan, ia berharap masyarakat turut serta memelihara bangunan itu. Supaya, drainase yang strukturnya masih ada dan kokoh bisa berfungsi salurannya dan berjalan dengan baik.

“Saya meminta tolong kepada masyarakat untuk bisa mengangkat dan membersihkan. Jangan menunggu anggaran. Sebab perlu dukungan dan partisipasi dari mayarakat, sehingga yang sudah dibuat oleh pemerintah bisa terjaga dengan baik,”pungkasnya. (kom/uut/ktk/aza)

Exit mobile version