PALANGKA RAYA – Percepatan pembangunan kelautan dan perikanan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dilakukan dengan berbagai langkah. Salah satunya melalui program pembangunan kawasan shrimp estate. Hal ini dilontarkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng Ir H Darliansjah M Si.
“Program shrimp estate merupakan program terobosan Gubernur Kalteng, sebagai salah satu sumber kekuatan ekonomi baru bagi wilayah pesisir pantai Kalteng yang dimulai dari Kabupaten Sukamara,” kata Darliansjah saat menjadi narasumber di kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Studi Lapangan Isu Strategis Nasional (SLISN) Kalteng, di Hotel Brits, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Selasa (14/6).
Dalam kegiatan yang dilaksanakan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI melalui Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII tersebut, Darliansjah yang memaparkan tema ‘Penanganan isu-isu strategis Kalimantan Tengah dalam mendukung pembangunan nasional’ itu menyampaikan, best practice pembudidayaan dan pemeliharaan udang vaname yang baik, serta pemanfaatan teknologi dalam menunjang dan mengelola udang vaname serta relevansinya dengan ketahananpangan dan ekonomi biru.
H. Darliansjah juga mengemukakan tentang berbagai manfaat positif, dampak negatif dan isu-isu strategis yang berkembang dari kegiatan shrimp estate yang dikembangkan di Sukamara. Terutama dengan potensi yang sangat besar untuk pengembangan ekonomi biru, serta mengembangkan sumber daya kelautan dan perikanan, baik itu perikanan tangkap maupun budidaya, khususnya udang vaname.
“Program shrimp estate diharapkan mempunyai tata budidaya yang terintregasi, zero waste (nol limbah), hilirisasi perikanan budidaya bisa terjadi dan budidayanya menerapkan akuakultur modern yang keberhasilannya akan menjadi trigger bagi daerah lain. Selain itu, dengan adanya keterlibatan masyarakat di sekitar kawasan shrimp estate dapat memberikan dampak sosial ekonomi kemasyarakatan bagi peningkatan pendapatan,” ujarnya.
“Shrimp estate tidak hanya sekadar bicara tentang lokasi, trigger, maupun shrimp estate sebagai model dan demplot percontohan, tetapi bagaimana gambaran Kalimantan Tengah tentang klaster tambak budidaya udang vaname itu ada di shrimp estate yang mampu menumbuhkan UKM-UKM perikanan yang menjadi eksportir udang vaname yang bernilai tambah dan berdaya saing,” imbuhnya.
Selain Kadislutkan Kalteng, narasumber lain yang hadir dalam FGD ini, Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo, Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto dan Bupati Sukamara Windu Subagio.
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Dalam fungsinya di bidang pendidikan, Lemhanas melaksanakan PPRA Lemhannas RI, adalah program pendidikan bagi kader -kader pimpinan tingkat nasional yang bertujuan membekali dan menyiapkan kader-kader pimpinan tingkat nasional dari berbagai komponen strategis bangsa menjadi pimpinan tingkat nasional yang bermoral, beretika dan berkarakter negarawan, berwawasan kebangsaan, berpikir strategis dan terampil dalam memecahkan masalah lingkup nasional, regional maupun global. Salah satu pembekalan yang diberikan dalam PPRA adalah kegiatan SLISN. (kom/mmc/uut/sir/aza/ko)