Site icon KaltengPos

TAHETA30 Sajikan Wisata Alami

KEBERSAMAAN: Komisioner PT Barama Intercity Tour dan Travel Titik Sundari bersama rombangan Ikatan istri Pensiunan Rimbawan Dinas Kehutanan Kalteng foto bersama setelah melakukan berbagai kegiatan di Wisata TAHETA30, beberapa waktu lalu.

PALANGKA RAYA – Bagi Anda yang ingin berwisata, Taman dan Hutan Wisata (TAHETA30) bisa menjadi alternatif berwisata. Pasalnya, selain menyajikan keindahan alam yang alami dengan konsep hutan wisata,  TAHETA30 juga mempunyai kegiatan aktivitas di alam terbuka.

“Yang utamanya adalah rekreasi dan wisata alam, sarana edukasi, outbound dan juga  kegiatan penunjang lainnya. Selain itu, wisata TAHETA30 mengunggulkan destinasi wisata outdoor yang berkualitas, sebab Barama dan pengelola berkeinginan untuk mengedepankan kearifan lokal,” kata Direktur PT Barama Intercity Tour & Travel, Bhayu Rhama, Ph.D seraya menambahkan, TAHETA30 berada di Jalan Tjilik Riwut Km 30, di Kota Palangka Raya.

Menurut Bhayu, hal itu dilakukan PT Barama Intercity Tour dan Travel untuk memperkenalkan destinasi wisata di Bumi Tambun Bungai, selain wisata Huma Alam Bagugus, maka Barama juga menjalin kemitraan dengan pihak pengelola TAHETA30.

“Untuk itu kami berharap partisipasi masyarakat agar destinasi wisata TAHETA30 memberikan manfaat ke semua lapisan  masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Pemilik Wisata TAHETA30 Yuanita menjelaskan, konsep wisata TAHETA30 untuk ke depannya adalah taman dan hutan wisata, yang nantinya akan ditanami berbagai macam buah dan tanaman hias, serta akan disediakan greenhouse dan juga berbagai macam tanaman sayur.

 “Jadi apabila masyarakat ada yang ingin melakukan pembelajaran terbuka (outbound) dan juga camping di TAHETA30, silakan pesan di PT Barama, jadi kami tinggal menyediakan sarana saja,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, saat ini wisata TAHETA30 yang baru dibuka awal tahun 2022 masih sebatas reservasi. “Pembangunnya akan terus kami benahi secara bertahap, jadi untuk saat ini kita membuka untuk camp ground (tempat perkemahan), kemungkinan akhir tahun 2022 baru dibuka untuk masyarakat,” terangnya.

Ia juga berharap, dengan hadirnya destinasi wisata TAHETA30, masyarakat bisa lebih mencintai dan menjaga kelestarian hutan. Agar keindahan alam tersebut masih tetap terjaga, sehingga anak cucu mereka kelak masih bisa merasakan keindahan dan keasrian alam di Kalteng.

“Dengan adanya destinasi wisata TAHETA30 ini masyarakat bisa lebih mengenal lagi berbagai macam tanaman-tanaman lokal yang mempunyai nilai jual. Sayangilah hutan kita karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaga kelestarian hutan beserta isinya,” tandasnya. (kom/sir/uut/aza/ko)

Exit mobile version