Selasa, Juni 17, 2025
32.1 C
Palangkaraya

Perang Iran-Israel,Selat Hormuz Terancam Ditutup, Harga Minyak & Emas Akan Naik

IRAN mengancam menutup Selat Hormuz sebagai respons terhadap serangan Israel. Hal ini disampaikan Komandan Garda Revolusi Iran Sardar Esmail Kowsari. Dampak perang ini juga amakn membuat harga emas akan naik dan haarga minyak dunia juga naik.

Perang Israel-Iran masih berkecamuk. Kedua negara saling jual beli serangan rudal yang menghantam lokasi vital & strategis hingga permukiman.

“Selat Hormuz sedang dipertimbangkan (ditutup). Iran akan membuat keputusan terbaik dengan tekad. Tangan kami terbuka lebar untuk menghukum musuh, dan respons militer hanyalah sebagian dari respons kami secara keseluruhan,” kata Kowsari, dikutip dari Euronews, Senin (16/6/2025).

Selat Hormuz disebutkan menangani 20 persen pengiriman minyak global dan 80 persen perdagangan minyak dan gas alam cair (LNG) untuk Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Baca Juga : 
PLN UIP KLB Raih Kinerja Terbaik Sepanjang Sejarah

Surat kabar Turki Hürriyet, mengutip sumber pemerintah Iran, menyebutkan bahwa harga minyak berpotensi meroket hingga US$120–130 per barel jika Selat Hormuz benar-benar diblokade.

Selat Hormuz menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman. Kapal-kapal kemudian memasuki Laut Arab dan Samudra Hindia.

Kawasan pesisir selat Hormus merupakan wilayah Iran, sedangkan bagian selatannya milik Oman dan Uni Emirat Arab. Selat dilalui sekitar 10–20 persen minyak dunia dan sekitar 20 persen pengiriman LNG.

Menanggapi dampak konflik tersebut, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal menilai kenaikan harga minyak dunia akibat dampak konflik Iran dan Israel menjadi momentum untuk percepatan transisi energi baru dan energi terbarukan.

“Ketika energi fosil sudah mahal, tentu menjadi kurang kompetitif. Ini semestinya dimanfaatkan untuk mendorong pengembangan energi terbarukan,” kata Faisal kepada Antara Senin (16/6/2025).

Baca Juga : 
Tingkatkan Kapasitas Perempuan

Analis mata uang dan komoditas Doo Financial Futures Lukman Leong menyatakan harga emas diperkirakan bisa menyentuh harga US$ 3.800 atau sekitar Rp 61,5 juta troy ons (kurs Rp 16.200). Bila diubah ke gram jumlahnya menjadi Rp 2,1 jutaan.

“Eskalasi Iran Israel akan mempercepat kenaikan harga emas. Upside harga emas internasional masih cukup besar, untuk tahun ini diperkirakan paling tidak maish akan naik 10% mencapai US$ 3.800 (per troy ons), artinya harga di Indonesia dengan asumsi kurs sekarang, akan berkisar Rp 2 jutaan per gram,” beber Lukman dikutip dari Detikfinance.com.(net/ram)

IRAN mengancam menutup Selat Hormuz sebagai respons terhadap serangan Israel. Hal ini disampaikan Komandan Garda Revolusi Iran Sardar Esmail Kowsari. Dampak perang ini juga amakn membuat harga emas akan naik dan haarga minyak dunia juga naik.

Perang Israel-Iran masih berkecamuk. Kedua negara saling jual beli serangan rudal yang menghantam lokasi vital & strategis hingga permukiman.

“Selat Hormuz sedang dipertimbangkan (ditutup). Iran akan membuat keputusan terbaik dengan tekad. Tangan kami terbuka lebar untuk menghukum musuh, dan respons militer hanyalah sebagian dari respons kami secara keseluruhan,” kata Kowsari, dikutip dari Euronews, Senin (16/6/2025).

Selat Hormuz disebutkan menangani 20 persen pengiriman minyak global dan 80 persen perdagangan minyak dan gas alam cair (LNG) untuk Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Baca Juga : 
PLN UIP KLB Raih Kinerja Terbaik Sepanjang Sejarah

Surat kabar Turki Hürriyet, mengutip sumber pemerintah Iran, menyebutkan bahwa harga minyak berpotensi meroket hingga US$120–130 per barel jika Selat Hormuz benar-benar diblokade.

Selat Hormuz menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman. Kapal-kapal kemudian memasuki Laut Arab dan Samudra Hindia.

Kawasan pesisir selat Hormus merupakan wilayah Iran, sedangkan bagian selatannya milik Oman dan Uni Emirat Arab. Selat dilalui sekitar 10–20 persen minyak dunia dan sekitar 20 persen pengiriman LNG.

Menanggapi dampak konflik tersebut, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal menilai kenaikan harga minyak dunia akibat dampak konflik Iran dan Israel menjadi momentum untuk percepatan transisi energi baru dan energi terbarukan.

“Ketika energi fosil sudah mahal, tentu menjadi kurang kompetitif. Ini semestinya dimanfaatkan untuk mendorong pengembangan energi terbarukan,” kata Faisal kepada Antara Senin (16/6/2025).

Baca Juga : 
Tingkatkan Kapasitas Perempuan

Analis mata uang dan komoditas Doo Financial Futures Lukman Leong menyatakan harga emas diperkirakan bisa menyentuh harga US$ 3.800 atau sekitar Rp 61,5 juta troy ons (kurs Rp 16.200). Bila diubah ke gram jumlahnya menjadi Rp 2,1 jutaan.

“Eskalasi Iran Israel akan mempercepat kenaikan harga emas. Upside harga emas internasional masih cukup besar, untuk tahun ini diperkirakan paling tidak maish akan naik 10% mencapai US$ 3.800 (per troy ons), artinya harga di Indonesia dengan asumsi kurs sekarang, akan berkisar Rp 2 jutaan per gram,” beber Lukman dikutip dari Detikfinance.com.(net/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/