PALANGKA RAYA – Guru Bahasa Indonesia SMPS 11 Best Agro yang mengajar di pelosok Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Sugeng Santoso (22), berhasil meraih medali perak cabang inovasi sosial dalam perlombaan youth international science fair, Minggu (12/3).
Lomba inovasi ini dilakukan di Bali, dengan penyelenggara Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, Indonesian Young Scientist Association, Fakultas Teknik Unoiversitas Diponegoro, dan BUCA IMSEF Turkey.
Tidak tanggung-tanggung, Youth International Science Fair diikuti 480 tim, berasal dari 30 negara. Pesertanya pun terdiri dari siswa, mahasiswa dan umum.
Dalam lomba ini, Sugeng tidak sendirian, dibantu seorang guru Bahasa Inggris dari SMPS Hamparan 2 Kotawaringin Timur, yang juga dibawah naungan Best Agro.
“Kemampuan bahasa Inggris saya belum terlalu bagus. Maka dari itu, saya mengajak rekan guru Bahasa Inggris untuk masuk dalam tim saya,” ungkap Sugeng.
Inovasi sosial yang diciptakan oleh Sugeng dan tim adalah, aplikasi media sosial untuk guru-guru Best Agro. Aplikasi media sosial ini diperlukan guru untuk menjadi ruang diskusi dan berbagi praktik baik.
“Mengingat di Best Agro ada sekitar 48 sekolah, maka perlu adanya aplikasi yang khusus dan membantu guru berprogres. Apalagi, kondisi lapangan kami tidak semudah guru di luaran sana,” terangnya.
Saat penjurian, aplikasi yang dijuluki “Best Teach” ini mendapat banyak pujian. Mulai dari dewan juri yang berasal dari mancanegara, dari WR 1 Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, bahkan juga dari finalis-finalis lainnya.
“Saya berharap aplikasi Best Teach dapat dikembangkan dengan baik, serta dapat membantu guru Best Agro berprogres. Semua ini saya lakukan karena saya peduli dengan pendidikan di Indonesia,” katanya.
Sugeng menjelaskan, SMPS 11 Best Agro adalah sekolah Corporate Social Responsibility (CSR) di bawah naungan PT Best Agro International. Sekolah ini menyediakan program pendidikan gratis untuk anak karyawan serta masyarakat sekitar. (kom/bud/ktk/aza)
