Site icon KaltengPos

Tingkatkan Skills, Attitude, Behaviour Perempuan

KEBERSAMAAN : Kepala DP3APPKB Kalteng dr Linae Victoria Aden M M Kes bersama jajaran dan moderator Forum Puspa Kalteng foto bersama peserta capacity building, di Palangka Raya, Rabu (18/7).

PALANGKA RAYA – Untuk meningkatkan skills, attitude dan behavior keterwakilan perempuan di bidang politik dalam Pemilu, salah satu upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) dengan melaksanakan kegiatan capacity building bagi calon legislatif (Caleg) perempuan di Kalteng.

Kepala DP3APPKB Kalteng dr Linae Victoria Aden M M Kes mengatakan, berdasarkan data statistik tahun 2022 jumlah perempuan hampir sama dengan jumlah laki-laki, sehingga perempuan merupakan aset dan potensi bangsa yang dapat memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kehidupan bangsa dan bernegara sesuai kemampuan dan keahlian.

“Menurut BPS, tingkat keterwakilan perempuan di parlemen Kalteng mencapai 33,33 persen di tahun 2022, sehingga Kalteng menjadi provinsi tertinggi dibandingkan provinsi lain di Indonesia,” ucap Linae.

Ia menambahkan, perempuan ikut berpolitik bukan hanya bermakna mengembangkan potensi saja, tetapi juga untuk meningkatkan partisipasi dan kemampuan bertindak untuk mengubah iklim politik menjadi lebih sehat dan beretika. Diharapkan ketika nanti terpilih menjadi anggota legislatif dapat menjadi corong sebagai sahabat perempuan dan anak.

“Saya berharap kepada seluruh peseta calon anggota legislatif yang bersal dari lintas partai di tingkat Provinsi Kalteng untuk dapat mendukung kemajuan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kalteng,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Mariana SE juga sebagai Kabid Kualitas Hidup Perempuan DP3APPKB Kalteng menjelaskan, peserta berasal dari calon anggota legislatif dari lintas partai dengan jumlah 30 orang.

Sementara itu, tujuan dari kegiatan ini, pertama untuk membentuk dan menumbuhkan orientasi-orientasi capacity building. Dalam rangka meningkatkan kualitas perempuan, untuk bersaing pada iklim politik yang sehat.

“Kedua untuk membentuk kepribadian perempuan dalam berpolitik. Ketiga untuk meningkatkan kesadaran politik perempuan dan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik,” tutupnya. (kom/uut/sir/aza)

Exit mobile version