PALANGKA RAYA – Negara tujuan utama eks-por Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Desem-ber 2021 adalah Tiong-kok, Jepang, dan India. Nilai ekspor ke Tiongkok mencapai US$139,91 juta atau 39,55 persen, Jepang US$110,49 juta atau 31,24 persen dan India US$33,58 juta atau 9,49 persen.
“Dibanding bulan sebelumnya, terjadi peningkatan nilai ekspor untuk semua negara tu-juan, kecuali Malaysia dan beberapa negara dalam kelompok nega-ra lainnya,” kata Kepa-la Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Mar-soro, baru-baru ini.
Eko menjelaskan, eks-por ke Jepang mengalami peningkatan terbesar senilai US$17,83 juta atau 19,24 persen, terutamadidorong oleh peningka-tan ekspor bahan bakar mineral (batu bara), kayu dan barang dari kayu (kayu dan kayu lapis), serta bahan anyaman nabati (cangkang kernel kelapa sawit).
“Sementara ekspor ke Bangladesh mengalami penurunan terbesar se-nilai US$13,90 juta (100,00 persen), terutama dise-babkan oleh menurunnya ekspor lemak dan minyak hewani/nabati (fraksi cair dari RPO),” ungkapnya.
Selanjutnya, tambah Eko, dibanding kondisi bulan yang sama tahun 2020, pada Desember 2021 terjadi peningkatan nilai ekspor untuk semua negara tujuan, kecuali Viet Nam, Malaysia, dan beberapa negara dalam kelompok negara lainnya.
Untuk ekspor ke Tiong-kok mengalami kenaikan terbesar yang mencapai US$86,35 juta (161,22 persen), didorong pen-ingkatan ekspor bahan bakar mineral (batu bara), bijih logam, terak, dan abu (bauksit, bijih ilmenit, bijih zirconium dan bijih seng) dan bahan kimia anorganik.
“Ekspor ke Singapura mengalami penurunanterbesar senilai US$8,19 juta (99,95 persen). Penurunan tersebut di-dorong oleh menurun-nya ekspor logam mulia dan perhiasan/permata,” ujarnya.
Menurut Eko, secara kumulatif, Januari–De-sember 2021, Tiong-kok menempati posisi pertama negara tujuan ekspor Kalimantan Te-ngah dengan nilai men-capai US$1.142,64 juta atau 36,83 persen dari total ekspor. Ekspor ke Jepang menempati posisi kedua dengan nilai US$805, 35 juta atau 25,96 persen.
“Sementara ekspor ke India berada di posisi ke-tiga senilai US$298,03 juta atau 9,61 persen. Ekspor ke Tiongkok mengalami kenaikan terbesar senilai US$587,74 juta atau 105,92 persen,” tandasnya. (aza/ko)