JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kolaborasi antara BUMN dan swasta untuk mengakselerasi kendaraan listrik di Indonesia. Menurutnya, kolaborsi ini sejalan dengan isu prioritas yang dibawa pemerintah Indonesia dalam Presidensi G20. Salah satunya terkait transisi energi yang berkelanjutan, termasuk percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
“Para CEOnya masuk dari hulu sampai hilir untuk memulai membangun ekosistem kendaraan listrik. Dan kita harapkan sesuai dengan target kita nanti di 2030 untuk emisi karbon berada di angka 29 persen dan kemudian di 2060 masuk di emisi 0 persen (net zero karbon),” kata Jokowi dalam keterangannya, Rabu (23/2).
Dengan didukung ekosistem dari hulu sampai hilir, Jokowi berharap Indonesia mampu merajai dan menjadi produsen dari kendaraan listrik. Ia menargetkan pada tahun 2025 akan ada 2 juta kendaraan listrik yang bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia dan selanjutnya menuju ke pasar ekspor.
Electrum, perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama, bersama Perta mina, Gogoro, dan Gesits, bersinergi untuk mengakselerasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik ter integrasi dan terlengkap di Indonesia. Langkah nyata kolaborasi BUMN dan swasta guna mempercepat terwujudnya ekosistem kenda raan listrik yang terintegrasi di Indonesia.
“Sekali lagi saya sangat menghargai upaya ini dan kita harapkan pabrik baterai listrinya segera bisa selesai dalam kapasitas besar, kemudian kendaraannya di sini sudah ada WIKA Gesits juga akan ditingkatkan lagi kapasitas produksinya, mungkin bekerja sama dengan perusahaan dari Taiwan Gogoro misalnya, sehingga betulbetul ekosistem kendaraan listrik ini terbangun dan siap berkompetisi dengan negara lain,” tuturnya.
Sementara, Direktur Utama Electrum dan Wakil Direktur Utama TBS Pandu Sjahrir mengatakan, dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik, dibutuhkan integrator, pengembang, dan katalis yang aktif membangun ekosistem kendaraan listrik. Dengan demikian, Electrum akan mengambil peran ini karena ekosistem kendaraan listrik belum terintegrasi dengan baik.
“Lewat sinergi erat bersama BUMN dan swasta, kami percaya adopsi bisa terakselerasi. Tidak hanya mendorong penggunaan, kami di Electrum memastikan infrastruktur bisa tersedia dengan baik sehingga masyarakat tidak ragu memanfaatkannya,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Electrum dan CEO serta CoFounder Gojek Kevin Aluwi menyebut pihaknya telah melakukan uji coba komersial motor listrik untuk digunakan oleh mitra driver Gojek. Dari uji coba dalam beberapa bulan tersebut, ada banyak masukan dari masyarakat, baik mitra driver maupun konsumen.
“Dengan uji coba komersial motor listrik untuk digunakan oleh mitra driver Gojek, kami bisa mendapatkan berbagai insight dari mitra driver dan penumpang atau konsumen, seperti misalnya terkait operasional kendaraan listrik termasuk pengalamanan dalam berkendara, penghematan hingga kemudahan penggantian baterai sebagai sumber daya kendaraan. Insight ini bisa kami manfaatkan untuk menjadi landasan rencana bisnis Electrum ke depannya,” sebutnya.
Sedangkan Direktur Utama PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) Muhammad Samyarto percaya kolaborasi Gesits bersama Electrum dan berbagai pihak akan mampu mempercepat realisasi transisi penggunaan energi berkelanjutan.
“Kami harap kolaborasi ini akan mampu membangun masyarakat untuk menggunakan kendaraan ramah lingkungan dan penggerak daya yang sangat efisien,” pungkasnya. (jpg/ko)