Site icon KaltengPos

Bank Mandiri Bagikan 270 Paket Sembako

Sejumlah awak media menerima paket sembako dari Bank Mandiri usai kegiatan buka puasa bersama di Palangka Raya, Sabtu (23/4).

PALANGKA RAYA – Memeriahkan Ramadan 1443 Hijriah, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Palangka Raya menggelar Safari Ramadan. Salah satunya mengadakan pertemuan dengan sejumlah awak media yang dikemas dalam acara buka puasa bersama.

Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Palangka Raya, Suprijanto mengatakan, Safari Ramadan diadakan agar bisa bersilaturahmi secara langsung sekaligus mendiskusikan hal-hal untuk kemajuan bersama. Khususnya pemberitaan-pemberitaan mengenai Bank Mandiri.

“Jadi dengan sudah saling mengenal, kedepan bila ada informasi-informasi terkait Bank Mandiri, apalagi yang bersifat negatif bisa dikonfirmasi terlebih dahulu ke kami sebelum diterbitkan atau diunggah di media online. Sehingga Bapak dan ibu bisa mendapatkan informasi yang benar-benar sudah terkonfirmasi,” ucap Suprijanto disela kegiatan buka puasa bersama, Sabtu (23/4) di Palangka Raya.

Ditambahkan Suprijanto, dalam rangkaian kegiatan Safari Ramadan, pihaknya juga telah membagikan paket sembako kepada masyarakat sebanyak 270 paket. Distribusi sembako telah dilakukan di sekitar kantor-kantor Bank Mandiri maupun sekitar rumah karyawan Bank Mandiri. “Untuk paket sembako yang kita bagikan per paket bernilai Rp150 ribu,” katanya.

Sementara terkait pelayanan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan uang tunai selama menjelang dan sesudah Idulfitri 1443 Hijriah, juga telah dilakukan. Seperti tahun-tahun sebelumnya bahwa kebutuhan masyarakat akan uang tunai biasanya bakal mengalami peningkatan dari hari-hari normal.

“Untuk itu, kita juga sudah melakukan antisipasi. Untuk memenuhi kebutuhan uang tunai bagi masayarakat di Kalteng menjelang Idulfitri dan pasca Idulfitri, kami telah menyiapkan sebesar Rp200 miliar. Jika pada hari biasa 1 ATM akan diisi dengan Rp500 juta, maka menjelang hari raya Idulfitri setiap ATM bakal diisi dengan 1 miliar. Biasanya rata-rata sekali mengisi ATM, akan habis dalam tiga hari,” jelasnya.

Namun disampaikan Suprijanto, bahwa jumlah yang disediakan sebanyak Rp200 miliar tersebut justru mengalami penurunan sekitar 20 persen jika dibanding kondisi tahun lalu. Penyebabnya saat ini sudah banyak masyarakat yang bertransasksi secara digital.

Sarana transaksi digital untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah telah tersedia baik melalui QRIS maupun aplikasi-aplikasi digital lainnya. “Kalau di Bank Mandiri ada aplikasi Livin untuk perorangan dan aplikasi Kopra untuk perusahaan. Nah jadi dengan semakin terbukanya akses transaksi digital, semakin berkurang penggunaan uang tunai atau fisik,” katanya. (kom/uyi/b5/ko)

Exit mobile version