PALANGKA RAYA – Bongkar muatan komoditas impor Kalimantan Tengah (Kalteng) dari negara mitra dagang selama Juni 2022 mencapai US$5,47 juta. Seluruhnya dilakukan melalui pelabuhan yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu Pelabuhan Sampit, Pelabuhan Pulang Pisau dan Pelabuhan Kumai.
“Dibandingkan Mei 2022, aktivitas bongkar muatan impor di Pelabuhan Sampit, Pelabuhan Pulang Pisau dan Pelabuhan Kumai mengalami peningkatan masing-masing sebesar US$3,49 juta, US$1,07 juta, dan US$0,72 juta. Sementara itu, aktivitas bongkar muatan di Pelabuhan Tanjung Perak mengalami penurunan sebesar US$0,34 juta,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, belum lama ini.
Menurut Eko, jika dibanding bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor pada Juni 2022 mengalami penurunan senilai US$4,22 juta. Jika dilihat berdasarkan pelabuhan bongkarnya, sambungnya, Pelabuhan Sampit dan Pelabuhan Pulang Pisau mengalami peningkatan aktivitas bongkar muatan impor masing-masing US$3,36 juta atau 1.050,00 persen dan US$0,32 juta atau 42,67 persen.
Ia juga menjelaskan, jika dilihat secara kumulatif, Januari-Juni 2022, Pelabuhan Sampit merupakan pelabuhan yang memiliki aktivitas bongkar muatan impor terbesar 72,93 persen dibandingkan pelabuhan lainnya.
“Diikuti oleh Pelabuhan Pulang Pisau sebesar 11,57 persen, Pelabuhan Kumai sebesar 10,18 persen dan Pelabuhan Tanjung Perak sebesar 5,32 persen,” tandasnya. (aza/ko)