PALANGKA RAYA– Borneo Forum ke-5 sudah berakhir kemarin (25/8). Di hari terakhir, peserta mendapat motivasi dari Wayan Supadno. Pengusaha sukses di bidang pertanian. Tahun 2016, masuk satu dari 11 inspirator agribisnis Indonesia. Kegiatan yang digelar di Swiss-Belhotel itu terbilang sukses. Ada sekitar 450 peserta dari lima provinsi di Pulau Kalimantan yang hadir.
Dwi Dharmawan, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) usai menutup kegiatan menyampaikan, Gapki berkomitmen bahwa perusahaan besar sawit yang tergabung akan membantu pembangunan daerah. Baik itu dari kesejahteraan masyarakat, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
“Kami berkomitmen penuh terhadap bagaimana tingkat kesejahtraan masyarakat di sekitar sentra-sentra perusahaan,”katanya kepada awak media.
Senada disampaikan Ketua Panitia Penyelenggara AU Rizky Djaya. Borneo Forum ke-5 ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Ada muncul saran dan kritik yang membangun yang bisa direnungkan demi kebaikan ke depan.
“Unsur positif dan negatif pasti ada. Apapun alasannya, perusahaan sawit pasti tetap berkontribusi terhadap pembangunan di Kalteng,”ungkapnya.
Untuk diketahui, sehari sebelumnya, Borneo Forum ke-5 dihadiri Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, Divisi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdalifah Mahfud, Sekjen Gapki Pusat Eddy Martono dan perwakilan perusahaan besar sawit.
Borneo Forum ke-5 tahun ini diadakan dalam rangka mewadahi berbagai pihak yang bergelut dalam industri kelapa sawit untuk berdiskusi dan menguraikan isu-isu strategis bisnis kelapa sawit di pulau Kalimantan. Tujuannya adalah merumuskan solusi yang direkomendasikan untuk ditindaklanjuti secara bersama-sama oleh para pemangku jabatan dan pemangku kepentingan yang ada di industri perkebunan kelapa sawit. Menetapkan tata kelola sawit berkelanjutan melalui sinergi berbagai pihak guna memperkuat daya saing dan peran strategis bagi perekonomian nasional dan daerah. (kom/ram)